Sukses

Setara Jerman, Paspor Singapura Kini Paling Sakti di Dunia

Nilai bebas visa Singapura naik menjadi 159. Hal itu membuat paspor Singapura sekuat Jerman.

Liputan6.com, Singapura City - Luas wilayah Jerman mungkin lebih besar 500 kali dari Singapura. Namun warga di "titik merah kecil" itu kini boleh berbangga hati karena bisa bersanding sebagai pemegang paspor paling sakti di dunia.

Singapura naik satu poin dari posisi kedua dan bersanding dengan Jerman berdasarkan laporan perusahaan Global Passport Power Rank 2017 milik Arton Capital, yang membandingkan paspor 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan enam wilayah teritori.

Dalam sebuah update di situsnya, Arton Capital mengatakan bahwa perubahan tersebut terjadi setelah Ukraina memperpanjang visa-on-arrival perjalanan untuk pemegang paspor Singapura untuk periode 15 hari.

Dengan demikian, nilai bebas visa Singapura naik menjadi 159. Hal itulah yang membuat paspor Singapura sekuat Jerman.

Skor bebas visa itu mewakili jumlah negara pemegang paspor yang dapat dikunjungi bebas visa atau dengan visa-on-arrival.

"Warga Singapura dapat bersukacita karena paspor mereka kini memberi mereka mobilitas global kelas satu," kata Arton Capital seperti dikutip dari Asia One, Kamis (20/4/2017).

Kendati demikian, Jerman masih lebih unggul karena paspornya memberi "tiket" bebas visa kepada 125 negara, dibanding Singapura yang hanya 122. Namun, paspor Singapura memiliki skor visa-on-arrival 37, lebih tinggi dibanding Jerman yang hanya 34.

Posisi Singapura kini membuat Swedia berada di posisi kedua dengan skor bebas visa 158.

Selain itu, Singapura juga memiliki paspor paling kuat di Asia, diikuti oleh Korea Selatan (skor bebas visa 157), Jepang (156), dan Malaysia (156).

Adapun Afghanistan terdaftar sebagai paspor paling lemah di dunia, sebab hanya menawarkan akses bebas visa atau visa-on-arrival ke hanya 24 negara atau wilayah teritori.

Awal tahun 2017 ini, paspor Singapura juga mencapai tingkat tertinggi keempat di seluruh dunia dalam peringkat kebebasan perjalanan lainnya, yaitu Visa Restrictions Index.

Indeks yang diterbitkan oleh Henley & Partners memiliki cara yang berbeda untuk mengukur seberapa kuat paspor tiap negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini