Sukses

Daily Mail Minta Maaf dan Bayar Rp 38 Miliar ke Melania Trump

Media Inggris, Daily Mail, meminta maaf pada Melania Trump dan setuju untuk membayar ganti rugi untuk menyelesaikan gugatan.

Liputan6.com, Washington, DC - Media Inggris, Daily Mail, meminta maaf pada Melania Trump dan setuju membayar ganti rugi untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Ibu Negara Amerika Serikat itu.

Sebelumnya, Daily Mail memuat klaim palsu terkait pekerjaan perempuan asal Slovenia itu sebagai model profesional. Melania disebut pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) paruh waktu di New York. Tuduhan tersebut tentu saja bikin istri Donald Trump itu meradang.

Penyelesaian gugatan secara damai tersebut diumumkan dalam pernyataan bersama Daily Mail dan para pengacara Trump.

"Kami mengakui bahwa tuduhan terhadap Nyonya Trump tidak benar dan menariknya. Kami meminta maaf pada Nyonya Trump atas dampak menyusahkan yang disebabkan publikasi kami," demikian pernyataan pihak Daily Mail dan Mail Online, seperti dikutip dari CNN, Rabu (12/4/2017). 

Menurut sumber yang mengetahui soal kesepakatan damai itu, Daily Mail akan membayar US$ 2,9 juta atau sekitar Rp 38 miliar kepada pihak Trump.

Sebelumnya, pada September 2016, Melania Trump mengajukan gugatan sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 1,99 triliun. Gugatan juga dilayangkan kepada seorang blogger AS.

Daily Mail adalah tabloid asal Inggris, namun versi online-nya menarik perhatian pembaca yang signifikan di Amerika Serikat.

Media tersebut sebelumnya juga membayar ganti rugi kepada penulis Harry Potter, JK Rowling dan musikus Elton John atas klaim palsu yang mereka tulis.

Melania Trump (46) diketahui lahir pada 26 April 1970 di Novo Mesto, Yugoslavia. Ia pindah ke AS untuk bekerja sebagai model pada 1990-an hingga akhirnya menikah dengan sang miliarder pada 22 Januari 2005.

Dokumen pengadilan yang memuat tuntutan tersebut menuliskan, Daily Mail mengutip laporan sebuah majalah Slovenia, Suzy, yang menuliskan bahwa agen model tempat Melania bernaung juga berfungsi sebagai "muncikari".

Daily Mail juga mengutip laporan seorang wartawan Slovenia yang juga dianggap sebagai penulis biografi yang "tidak sah", Bojan Pozar. Laporan itu menyebutkan bahwa calon ibu negara AS itu berpose bugil di New York pada 1995 dan Melania bertemu Trump pada tahun yang sama.

Pengacara Melania menegaskan, kliennya itu pindah ke AS pada 1996.

Sebelumnya, Donald Trump dalam kampanyenya mengatakan, ia akan lebih membuka hukum pencemaran nama baik. "Sehingga ketika mereka dengan sengaja menulis artikel negatif, mengerikan, dan palsu, kita bisa menggugat mereka dan mendapatkan banyak uang." 

Hingga berita ini diturunkan, belum jelas ke mana Melania Trump akan mengalokasikan uang yang ia dapat dari Daily Mail. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.