Sukses

9 Aksi Nekat Bocah Jadi Penumpang Gelap hingga ke Luar Negeri

Ada beberapa celah keamanan yang secara tidak sengaja berhasil dimanfaatkan oleh anak-anak karena tingkat pemeriksaan yang lebih luwes.

Liputan6.com, Jakarta - Para penumpang penerbangan melewati pemeriksaan berlapis sebelum akhirnya bisa naik ke pesawat.

Mulai dari pemeriksaan identitas, pemeriksaan nama dalam daftar penumpang, lalu pemeriksaan keamanan semisal pemeriksaan sinar-X dan alat deteksi logam.

Ketika naik pesawat, para penumpang pun diminta menunjukan lembar naik pesawat (boarding pass) agar diarahkan ke daerah tempat duduknya.

Tapi, seperti dikutip dari Oddee pada Rabu (12/4/2017), ada beberapa celah keamanan yang secara tidak sengaja berhasil dimanfaatkan oleh anak-anak karena tingkat pemeriksaan yang lebih luwes bagi mereka.

Bersama dengan beberapa kisah perjalanan lain yang tidak selalu melibatkan penerbangan, berikut ini adalah 9 kisah perjalanan anak secara solo:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Bocah 9 Tahun Jadi Penumpang Gelap

Pada 2013, seorang ibu menyangka anaknya yang berusia 9 tahun sedang bermain di rumah teman. Ternyata anak itu pergi ke bandara Minneapolis, menyusup ke meja check-in dan kemudian melakukan penerbangan ke Las Vegas.

Ketika ditanyai oleh awak pesawat, anak itu mengatakan bahwa orangtuanya duduk di bagian belakang pesawat. Ketika daftar penumpang diperiksa, namanya tidak ada.

Setelah mendarat ia pun diserahkan kepada dinas perlindungan anak, Child Protection Services.

3 dari 10 halaman

2. Menyusup di Ruang Roda Pesawat

Hawaiian Airlines. (Sumber Wikimedia/Dylan Ashe)

Remaja berusia 15 tahun bernama Yahya Abdi menyintas penerbangan 5 jam dari California ke Hawaii dalam ruang roda pesawat terbang Hawaiian Airlines. Padahal, suhu di ruang itu dingin membeku.

Penumpang gelap itu menyelinap ke Bandara Internasional Mineta di San Jose setelah melompati pagar. Ia meringkuk di lubang roda belakang Boeing 767 karena berupaya bertemu lagi dengan ibunya.

Ia mendengar kabar ibunya masih hidup walaupun ayahnya mengatakan sebaliknya.

Ketika pesawat mendaki ke ketinggian lebih dari 11 kilometer dan suhu ruang kemudian anjlok hingga minus 62 derajat Celsius, remaja itu pun kehilangan kesadaran.

Satu jam setelah pesawat mendarat, ia pun siuman dan berjalan di tarmac hingga dipergoki awak darat yang kaget melihatnya. Abdi ditanyai oleh FBI dan kemudian diserahkan kepada petugas perlindungan anak untuk mendapatkan perawatan medis dan keterangan kesehatan.

4 dari 10 halaman

3. Dari Inggris ke Italia Tanpa Tiket Pesawat

Banyak anak yang lepas dari pengawasan orangtua ketika sedang berada di pusat perbelanjaan atau liburan musim panas, tapi seorang remaja lelaki berusia 11 tahun dari Manchester, Inggris, malah keluyuran melewati pemeriksaan paspor dan boarding pass, melintasi alat deteksi logam, dan naik pesawat yang sedang menuju Roma.

Kira-kira setengah perjalanan, barulah disadari ada yang kurang beres melihat Liam Corcoran sendirian dalam penerbangan.

Ternyata anak itu melarikan diri dari ibunya ketika sedang berbelanja di Wythenshawe Civic Center dan telah dilaporkan hilang. Ia pun kemudian dikirim pulang ketika pesawat yang sama kembali ke Inggris.

5 dari 10 halaman

4. Bocah 5 Tahun Tertukar

JetBlue. (Sumber Wikimedia/Eddy Maloney)

Pada 2016, seorang ibu di Bandara John F. Kennedy di New York terhenyak ketakutan karena disodori seorang anak yang bukan darag dagingnya. Ternyata, anaknya telah secara salah dinaikkan dalam penerbangan ke Boston.

Ibu bernama Maribel Martinez (38) itu sebenarnya menunggu anaknya, Andy, yang pulang dari kunjungan saudara di Republik Dominika. Tapi malah anak lelaki lainlah yang diterbangkan oleh JetBlue ke New York.

Anak yang tertukar itu membawa paspor Andy sehingga tidak sengaja dibawa dalam penerbangan ke New York dan Andy terbang ke Boston. Padahal Martinez membayar tambahan US$ 100 untuk layanan pendampingan anaknya masuk ke pesawat.

Setelah kelabakan selama 3 jam, akhirnya ia mengetahui keberadaan si anak dan berbicara melalui telepon. Dua anak itu kemudian dikembalikan ke kota-kota tujuan sebenarnya.

6 dari 10 halaman

5. Bocah Cilik Ingin Menikah

Sepasang kekasih mungkin mempunyai mimpi meluangkan waktu besama di negeri eksotis, tapi tidak banyak yang nekat dan spontan seperti dua anak ini, Mika (6) dan Anna-Bell (5) dari Jerman.

Diam-diam mereka menyiapkan tas masing-masing saat subuh menjelang Tahun Baru, lalu berangkat dari Hanover, Jerman, ke Afrika. Mereka bahkan mengajak Anna-Lena (7), kakak dari Anna-Bella, agar menjadi saksi pernikahan mereka di Afrika.

Lengkap dengan kacamata gelap, pelampung renang, dan tas warna cerah berisi pakaian musim panas dan mainan, mereka sudah berjalan beberapa kilometer ke stasiun kereta Hanover dan sudah menuju bandara.

Seorang petugas stasiun waspada melihat mereka dan menghubungi polisi.

7 dari 10 halaman

6. Kabur Bawa Mobil, Lalu Naik Pesawat

Pada 2007, warga Washington bernam Semaj Booker (9) sangat rindu bertemu kakeknya di Texas sehingga ia membawa kabur sebuah mobil dan kemudian dikejar-kejar polisi dan dibawa pulang.

Ternyata, anak itu belajar mengemudi dari permainan video.

Pagi esoknya, Semaj menyelinap keluar dari rumahnya dan naik bus ke bandara Seattle, lalu menuju ke tempat penjualan tiket Southwest.

Menurut ibunya, kepada petugas ia menyebut nama keluarganya sebagai "Williams". Petugas sekilas membaca komputer dan menyahut, "Frank Williams?" dan dibenarkan oleh anak itu. Lembar naik pesawat pun diberikan kepadanya.

Ia melintasi pemeriksaan keamanan tanpa masalah karena anak-anak tidak memerlukan tanda pengenal dengan foto. Ia naik ke pesawat yang mampir sejenak di Phoenix, Arizona, sebelum lanjut ke San Antonio, Texas.

Ia sedang akan meneruskan penerbangan ke Dallas saat Southwest menyadari ada yang tidak beres dan menghubungi polisi.

8 dari 10 halaman

7. Dari AS ke Inggris Pakai Kapal Selam

Kapal selam Walrus milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda sedang sandar di Norfolk, Virginia. (Sumber US Navy/Chief Mass Communication Specialist Marlowe P. Dix)

Pada 1966, seorang remaja Amerika Serikat bernama Barbara McVay mencoba ke Inggris.

Ayahnya berdinas Angkatan Udara di Britania Raya, lagipula, seperti katanya kepada harian Sarasota Journal, "Aku menyukai pria Inggris."

Remaja yang tinggal di Baltimore itu kemudian menyusup ke dalam kapal selam yang mampir di Baltimore dana akan menuju Inggris.

Kapal selam Walrus berbobot 1.600 ton itu sudah mengarungi lautan selama 4 jam ketika Barbara mulai kelimpungan menghirup gas karbon monoksida dan keluar dari persembunyian.

Menurut para awak, beruntunglah remaja itu keluar dari tempat persembunyian sebelum ruang itu diisi air saat kapal selam akan menjelajah di bawah permukaan laut. Kapal selam itu kembali ke Baltimore untuk mengantarkan Barbara pulang.

9 dari 10 halaman

8. Dua Bocah Irlandia Kabur ke New York

Pada 1985, dua bocah Irlandia bernama Keith Byrne (10) dan Noel Murray (13) berasal dari kawasan keras Darndale di pinggiran Dublin cukup lihai bisa mengelabui pihak berwenang di 3 negara.

Mereka melompat ke kereta komuter yang sedang menuju pelabuhan dan menyelinap masuk feri yang menuju Holyhead di Wales. Dari sana, mereka menyelinap masuk dalam kereta menuju London, lalu disambung dengan kereta bawah tanah ke bandara Heathrow.

Tiba di bandara, mereka bertanya-tanya kepada orang tentang tujuan pesawat. Ketika tahu ada pesawat ke New York mereka menyebutkan kepada pemeriksa tiket dan pihak keamanan bahwa orangtua mereka ada di belakang, lalu naik ke pesawat Air India.

Kata Keith, "Pesawat itu hanya penuh setengahnya sehingga tidak ada yang berada dekat kami."

Petualangan berakhir ketika mereka mendarat di bandara JFK, New York dan menanyakan arah menuju kota ke seorang polisi -- yang lantas curiga.

Dua remaja itu digelandang ke stasiun polisi dan menjadi tenar, bahkan menjadi pemberitaan halaman depan sejumlah koran New York.

Pihak berwenang tidak main-main. Mereka ditempatkan dalam sebuah hotel yang dijaga 5 petugas, lalu mereka dikirim pulang ke rumah.

10 dari 10 halaman

9. Penerbangan Bocah Rusia Tanpa Identitas

Pada 2016, seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Rusia menyelinap masuk ke pesawat terbang tanpa tiket maupun identitas. Padahal ia belum pernah melakukan penerbangan sama sekali.

Anak itu diduga berkerumun dalam kumpulan penumpang dan menyelinap masuk Rossiya Airlines yang kemudian terbang lebih dari 700 kilometer dari Vnukovo, dekat Moskow, ke Pulkovo di St. Petersburg. Setelah tidak pulang dari sekolah, orangtuanya melapor kehilangan anak.

Petugas bandara lalai ketika memeriksa identitasnya dan menganggap ia menjadi bagian dari kerumunan besar suatu keluarga yang saat itu bepergian dengan penerbangan yang sama.

Awak penerbangan juga lalai tidak menyadari anak yang melakukan penerbangan tanpa identitas ataupun tiket.

Anak itu disebut-sebut penasaran ingin melihat St. Petersburg. Tapi, seusai penerbangan selama 1 jam itu ia malah memutuskan untuk tinggal di area kedatangan. Orangtuanya menelepon dan barulah ia bercerita sedang di kota lain.

Pegawai bandara kemudian menemuinya dan memulangkan ke Moskow.

[vidio:]()

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.