Sukses

Agenda Duterte ke Timur Tengah: Makanan Halal hingga Terorisme

Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah melawat ke Timur Tengah. Ia akan berkunjung ke tiga negara yakni Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar.

Liputan6.com, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah dalam lawatan perdananya ke Timur Tengah. Sosok kontroversial itu akan berkunjung ke tiga negara, yakni Arab Saudi, Qatar, dan Bahrain.

Duterte mengatakan, kunjungannya ke Timur Tengah merupakan bagian dari 'misi untuk menempa lebih dalam, lebih bermakna, dan lebih positif' hubungan antar negara menyangkut dengan sejumlah isu seperti hak-hak pekerja Filipina, terorisme, pariwisata, dan investasi.

Presiden Duterte dilaporkan mendarat di Arab Saudi pada Senin waktu setempat. Setidaknya terdapat 800.000 pekerja Filipina yang saat ini bekerja di negeri pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud itu.

Sementara itu, di Bahrain dan Qatar kurang lebih terdapat 300.000 pekerja asal Filipina. Kiriman uang dari para pekerja tersebut merupakan 'suntikan' penting bagi perekonomian Filipina.

"Presiden Duterte akan mendiskusikan isu-isu relevan terkait dengan kesejahteraan dan hak-hak warga Filipina yang hidup di negara-negara tersebut, serta menjajaki kerja sama ekonomi dan politik," ujar pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina Hjayceelyn Quintana seperti dikutip Philstar dan dilansir Asian Correspondent, Selasa, (11/4/2017).

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis istana kepresidenan Filipina disebutkan, tujuan utama dari kunjungan Presiden Duterte adalah untuk 'memperkuat upaya perlindungan atas hak-hak dan mempromosikan kesejahteraan lebih dari 1 juta warga Filipina yang bekerja di tiga negara tersebut.

Orang nomor satu di Filipina itu pula akan membantu 5.000 pekerja asal negaranya yang terkena masalah hukum. Dari dalam negeri, ia sendiri didesak untuk memaksa sejumlah perusahaan di Arab Saudi membayar upah atas pekerja yang telah mereka berhentikan.

Dalam urusan kerja sama ekonomi, Duterte berkepentingan untuk memperkuat kerja sama di sektor pariwisata, makanan halal, keuangan syariah, dan energi. Negara-negara Teluk akan diundang untuk berinvestasi di Filipina, terutama di Mindanao yang merupakan rumah bagi minoritas muslim di negara itu.

Di Mindanao pula pemberontakan bersenjata terjadi. Isu ini menjadi salah satu fokus pemerintahan Duterte.

"Aku akan mencari dukungan dalam upaya untuk menghadirkan keadilan dan perdamaian di Mindanao," terang sang presiden.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini