Sukses

10-4-1972: Gempa Iran Renggut Lebih dari 5.000 Nyawa

Gempa terjadi pada pagi hari ketika para ayah tengah ke lahan pertanian untuk berladang. Sebagian besar korban adalah anak dan wanita.

Liputan6.com, Teheran - Hari itu, 10 April 1972, menjadi malapetaka bagi warga di kawasan pertanian Iran Selatan. Sekitar 5.000 orang dilaporkan tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa. Ini menjadi salah satu bencana besar yang menimpa Negeri Persia tersebut.

Gempa terjadi pada pagi hari ketika para ayah tengah dalam perjalanan pergi ke lahan pertanian untuk berladang. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak yang berada di dalam rumah.

Guncangan lindu terjadi beberapa kali. Universitas Tehran mencatat gempa awal berkekuatan 7,1 skala Richter (SR), menjadi salah satu gempa terkuat sepanjang bencana Iran.

Pusat gempa tercatat di Kota Ghir dan sekitarnya, Iran bagian Selatan, di mana ada sekitar 1.000 orang yang tewas di kawasan tersebut. Kota terdekat, Jahrom juga terkena guncangan, termasuk Kota Shiraz yang jaraknya sekitar 160 km dari pusat gempa.

Seperti dimuat BBC, Kota Ghir yang menjadi hunian bagi 7.000 penduduk hancur parah. Termasuk 60 desa yang berada di sekitar kota tersebut.

Pejabat yang bertanggung jawab untuk penyelamatan dan evakuasi bencana gempa, Jenderal Militer Iran Mohammad Fazelli mengatakan, ada begitu banyak warga yang tertimbun bangunan. Saat ditanya kisaran jumlah warga yang terkubur, dia mengatakan, "Ini kuasa Tuhan."

Gubernur Area, Manucher Pirouz mengatakan, gempa ini sangat mematikan yang telah menghancurkan setidaknya ribuan rumah di 30 desa. Sehingga evakuasi pencarian korban dan pendataan jumlah korban membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Tak ada satupun bangunan yang tersisa dalam kondisi utuh. Para korban selamat menangis mencari keluarga mereka, 'di mana ayah', 'di mana ibu', 'di mana anakku'," jelas Pirouz.

Para korban selamat menetap di tempat pengungsian. Pemerintah Iran menolak bantuan dari negara lain dan menegaskan pihaknya bisa mengatasinya sendiri.

Beberapa pesawat pemerintah Iran datang untuk memberikan bala bantuan, berupa pakaian dan makanan. Meski pada faktanya, pasokan makanan kurang. Pemerintah melakukan pembenahan di wilayah terkena gempa secara bertahap.

Iran menjadi negara yang rawan gempa. Bencana ini terjadi 4 tahun setelah gempa paling mematikan di Iran, tepatnya di sebelah utara Provinsi Khorassan yang menewaskan 20 ribu orang.

Sejarah lain mencatat pada 10 April 1815, terjadi letusan Tambora, salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah. Gunung Tambora meletus dengan dahsyat dan debunya menyelimuti beberapa pulau di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), menyebabkan pendinginan global dan terjadinya tahun tanpa musim panas.

Pada 10 April 2010, Pesawat Presiden Polandia Lech Kaczynski jatuh di Rusia, menewaskan 132 penumpang termasuk Presiden Polandia. Pesawat jatuh dalam perjalananan dinas, untuk memperingati 70 tahun pembantaian Katyn.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini