Sukses

Kunjungi RI, Wapres AS Akan Bahas Isu Perdagangan dan Freeport

Lawatan Wapres Pence dinilai mencerminkan komitmen Negeri Paman Sam untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dipastikan akan melawat ke Indonesia pada 20-21 April mendatang. 

Isu perdagangan hingga Freeport masuk dalam agenda kunjungan perdana Wapres Pence. Perusahaan AS tersebut saat ini tengah dalam proses pelepasan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Tentunya (yang dibahas) dalam konteks lebih luas isu perdagangannya, mengenai Freeport salah satu aspeknya," ucap Direktur Amerika I Kementerian Luar Negeri, Adam Tugio, Jumat, (7/4/2017).

Adam menyebut nantinya, kunjungan Wapres Pence tidak hanya fokus di bidang ekonomi. Namun juga penguatan kerjasama di beberapa sektor lain.

"Pendalaman kemitraan strategis bilateral pilarnya banyak tidak hanya ekonomi, banyak pembahasan di bidang politik yang jadi agenda, sosial budaya penting juga," sebutnya.

Keterangan pers yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar AS di Jakarta menyebutkan, lawatan Pence mencerminkan komitmen Negeri Paman Sam untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

"Keterlibatan wapres AS dengan pemimpin Indonesia akan menjadi sarana memperkuat kemitraan strategis melalui diskusi yang memiliki fokus untuk memperdalam hubungan ekonomi," ucap Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan.

"(Pertemuan ini juga untuk) meningkatkan kerjasama untuk prioritas keamanan regional bersama, serta meningkatkan hubungan dan pertukaran antar masyarakat," tambah dia.

Selain itu, Donovan memastikan pula dalam kunjungannya Pence akan bertemu pengusaha Indonesia-AS. Tujuan pertemuan ini demi menemukan solusi berbagai tantangan dan hambatan dalam dunia bisnis.

"Wapres Pence juga akan terlibat dengan komunitas bisnis Indonesia dan Amerika untuk mendengarkan permasalahan mereka dan untuk lebih memahami bagaimana kita dapat memperluas dan memperdalam hubungan ekonomi kita," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini