Sukses

Trump Copot Steve Bannon dari Dewan Keamanan Nasional AS

Donald Trump melakukan reshuffle Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat dengan mencopot kepala strategi, Steve Bannon.

Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump melakukan reshuffle Dewan Keamanan Nasional (NSC) Amerika Serikat dengan mencopot kepala strategi, Steve Bannon, dari komite pembuat kebijakan.

Menurut laporan New York Times, penasihat keamanan nasional Letnan Jenderal H.R. McMaster, merupakan sosok yang diduga kuat untuk menggantikan posisi Bannon.

Dikutip dari Huffington Post, Kamis (6/4/2017), keduanya memiliki pandangan yang berbeda. McMaster dinilai memiliki pandangan yang lebih tradisional dibanding dengan Bannon dan mantan penasihat keamanan nasional Letnan Jenderal Michael Flynn.

Michael Flynn diminta mengundurkan diri pada 13 Februari karena dituding menjalin kontak dengan Dubes Rusia untuk membahas soal sanksi sebelum Donald Trump dilantik jadi presiden.

"Mereka bertentangan pada kebijakan luar negeri. McMaster memimpin proses kebijakan luar negeri dengan gaya normal Republikan, di mana Bannon memiliki ide-ide yang lebih nasionalis," ujar Ward.

Trump menandatangani perintah eksekutif dengan menempatkan Bannon dalam kepala komite NSC pada Januari lalu. Pengangkatan Bannon yang merupakan mantan kepala media ekstrem kanan, Breitbart News, menimbulkan kekhawatiran anggota parlemen dan pejabat administrasi dari Partai Republik dan Demokrat.

Terdapat juga argumen bahwa pengangkatan Bannon hanya untuk mengawasi Flynn. Namun hal tersebut mengabaikan fakta bahwa Flyyn adalah orang pilihan Trump dan seseorang yang dibelanya bahkan setelah pengunduran dirinya pada Februari lalu.

"Jenderal Flynn adalah pria yang luar biasa. Saya pikir dia telah diperlakukan dengan sangat, sangat tidak adil oleh media dalam banyak kasus," ujar Trump setelah Flynn mundur.

Meski telah dicopot dari jabatannya, ajudan Donald Trump mengatakan kepada Bloomberg bahwa Bannon masih dianggap sebagai penasihat senior dengan pandangan yang kuat.

"Bannon masih memiliki kepentingan besar dalam keamanan nasional dan ia masih mengemukakan saran," ujar analis dari wadah pemikir Atlantic Council dan pengamat kebijakan luar negeri Trump, Alex Ward.

"Bannon masih sangat peduli soal Iran dan terorisme Islam radikal. Ia masih akan mengemukakan nasihat untuk mengekang ISIS, di antara kelompok-kelompok teror lainnya. Ia juga akan menawarkan rekomendasi yang lebih damai mengenai Rusia," kata Ward.

Hal serupa juga disebut CNN. Sebuah sumber menyebutkan, Bannon akan tetap diizinkan untuk 'menghadiri pertemuan' di mana keahliannya diperlukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.