Sukses

Ikan Penghuni Gua di Eropa, Spesies Baru yang Kejutkan Ilmuwan

Ilmuwan dikejutkan dengan temuan ikan gua pertama di Eropa yang dinilai dapat menjadi sebuah terobosan penting bagi ilmu pengetahuan.

Liputan6.com, Berlin - Komunitas ichtiology --cabang ilmu biologi yang mempelajari ikan--dikejutkan dengan temuan ikan pertama yang hidup di gua di Eropa.

Ciri-ciri ikan penghuni gua itu berwarna merah muda, tak bersisik, dengan daya pandang yang lemah. 

Hewan itu ditemukan oleh Joachim Kreiseimaier, seorang penjelajah gua di selatan Jerman. Kreiseimaier menemukan ikan jenis loach -- ikan jeler, berbentuk seperti belut kecil -- itu di dalam sumber mata air saat menjelajah sistem gua Danube-Aach pada tahun 2015.

Saat menemukannya, Kreiseimaier memotret dan mengambil beberapa spesimen ikan itu untuk ditunjukkan pada University of Konstanz, Badden-Wurttemberg, Jerman. 

"Saat saya lihat fotonya, saya tak yakin itu sesuatu yang spesial. Namun saat ia (Kreiseimaier) memberikan beberapa spesimen, saya sangat takjub. Pada saat itulah saya berpikir ini dapat menjadi sebuah terobosan penting bagi ilmu pengetahuan," kata Dr. Jasminca Behrmann-Godel, ichtiologist dari University of Konstanz.

Kreiseimaier telah mengobservasi ikan-ikan itu saat melakukan ekspedisi gua Danube-Aach. Karena lokasinya yang sulit dicapai, membuat habitat asli ikan merah muda tak bersisik itu jarang dijangkau oleh manusia.

Menurut Kreiseimaier, tak lebih dari 30 spelunker -- penjelajah gua -- telah mencapai habitat asli ikan-ikan itu. 

"Lokasi itu memiliki jarak pandang yang buruk, akses yang sulit, temperatur dingin, dan jalur masuk yang seperti labirin...jarang spelunker yang datang ke sana," ujar Kreiseimaier, seperti yang dikutip BBC, Selasa, (4/4/2017).

Analisis genetis menunjukkan bahwa ikan penghuni gua itu memiliki relasi genetika dengan ikan jeler dari kawasan sungai terbuka di Danube dan Radolfzeller Aach. Namun, peneliti masih tak yakin apakah ikan di dalam gua merupakan spesies serupa dengan ikan di sungai terbuka di ekosistem Danube-Radolfzeller Aach.

"Sepintas keduanya memiliki karakteristik fisiologis serupa. Tapi jika dilihat, fungsi mata ikan ini tidak peka cahaya. Muncul kemungkinan ikan itu tak sepenuhnya menggunakan indera mata untuk melihat. Saya duga mereka menggunakan indera lain yang berfungsi untuk visual-persepsi," kata Dr. Behrmann-Godel. 

Sistem gua Danube telah terbentuk sejak 400.000 hingga 500.000 tahun lalu. Namun, aliran air yang masuk ke dalam gua baru dimulai pada masa glasial atau sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Aliran air itu merupakan lelehan es dari Pegunugan Alpen. Fenomena ini memungkinkan proses evolusi dan migrasi ikan-ikan tersebut ke dalam sistem gua Danube.

Temuan lain juga menunjukkan bahwa ikan-ikan penghuni gua ini cenderung menghuni poros utara Bumi seperti di Jerman. Dugaan temuan ikan serupa pada 14 tahun lalu juga berada di wilayah Pennsylvania, AS.

Meski hanya sebagian kecil sumber mata air Danube Aach yang baru dijamah penjelajah gua, kuat dugaan spesies ikan penghuni gua akan ditemukan dalam jumlah besar pada sumber mata air gua yang mencapai luas 250 km persegi tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini