Sukses

Donald Trump Sumbangkan Gaji Rp 1 Miliar ke Taman Nasional AS

Sean Spicer, sekretaris pers presiden, menunjukkan cek yang ditandatangani Donald Trump sebesar US$ 78.333 untuk National Park Service.

Liputan6.com, Washington, D.C - Satu kuartal sudah Donald Trump menjabat jadi presiden. Sesuai janjinya selama kampanye, miliarder nyentrik itu tak menikmati gajinya secara penuh dan memilih menyumbangkannya ke National Park Service.

Instansi pemerintah itu adalah salah satu yang anggarannya dipotong paling besar oleh Donald Trump.

Dalam briefing harian, juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, menunjukkan cek yang ditandatangani oleh Trump sebesar US$ 78.333 atau sekitar Rp 1 miliar, yang ditujukan untuk Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke yang membawahi National Park Service -- yang bertugas mengelola taman nasional dan monumen AS. 

"Saya merasa senang," kata Zinke seperti dikutip dari New York Times, Selasa (4/4/2017).

Presiden AS digaji US$ 400.000 atau sekitar Rp 5,3 miliar setahun, di luar tunjangan lain termasuk tempat tinggal.

Namun, Trump--yang mungkin adalah orang terkaya yang pernah memegang jabatan presiden--menegaskan pada kampanyenya bahwa ia tak perlu uang dari para pembayar pajak untuk menggajinya.

Presiden Donald Trump melakukannya dengan alasan kemandirian. 

"Saya tidak akan mengambil bahkan satu dolar pun," kata Trump pada kampanye 2015. "Saya akan menyerahkan gaji jika menjadi presiden."

Menurut Konstitusi, Presiden AS tak diperkenankan menolak gaji. Jadi menyumbangkannya adalah cara terbaik untuk mengalihkannya, seperti yang dilakukan oleh pendahulunya, John F Kennedy dan Herbert Hoover.

Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa Trump akan menyumbangkan gajinya untuk amal pada akhir tahun dan menyarankan bahwa kemungkinan penerimanya akan ditentukan oleh wartawan.

"Beliau meminta Anda semua membantu menentukan penerimanya," kata Spicer pada Maret lalu. "Cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari kesalahpahaman adalah membiarkan korps pers menentukannya."

Kendati demikian, Spicer tidak menjelaskan pada pertemuan Senin, mengapa rencana pemberian gaji Donald Trump telah berubah.

Pihak Gedung Putih hanya mengatakan tim telah menunjukkan serangkaian alternatif penerima kepada presiden, dan Trump memilih National Park Service.

"Pengelola taman nasional telah merawat aset kita sejak 1916, dan presiden secara pribadi bangga untuk berkontribusi dengan menyerahkan gaji pertamanya dalam satu kuartal untuk misi penting tersebut," kata Spicer.

Trump juga mempertimbangkan untuk memilih salah satu lembaga yang terkena dampak paling besar terkait pemotongan anggarannya.

Donald Trump mengajukan pemotongan sebesar US$ 1,5 miliar atau 12 persen dari Departemen Dalam Negeri, yang mengawasi layanan pengelola taman nasional dan lembaga lainnya.

Seperti sang ayah, Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner, juga memilih tak mengambil gaji mereka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini