Sukses

Difoto Saat Buang Air Kecil, Aktivis Lingkungan Tuntut Staf Trump

Seorang aktivis lingkungan menuntut beberapa staf Donald Trump atas perbuatan tidak menyenangkan dan pelanggaran privasi.

Liputan6.com, Aberdeen - Seorang aktivis lingkungan asal Skotlandia, Rohan Beyts, menuntut tiga orang staf Donald Trump yang bekerja di resor golf Trump International Golf Course Scotland (TIGCS) atas perbuatan tidak menyenangkan dan pelanggaran privasi. 

Perkara itu terjadi di TIGCS di Aberdeenshire, Skotlandia, pada April 2016 lalu, seperti yang diberitakan The Guardian, Selasa, (4/4/2017). Sebelum melakukan penuntutan, Beyts sempat dilaporkan ke kepolisian terlebih dahulu oleh kepala eksekutif TIGCS atas laporan perbuatan tidak menyenangkan dan gangguan di muka umum. 

Perbuatan tidak menyenangkan yang diterima Beyts dari dua orang staf itu adalah, kedua laki-laki tersebut mengambil foto saat Beyts buang air kecil di semak-semak lapangan golf TIGCS. Sementara itu, pihak TIGCS berdalih bahwa Beyts melakukan gangguan di muka umum dengan melakukan buang air kecil di tempat publik. 

Beyts--aktivis lingkungan yang telah lama memprotes kehadiran TIGCS di Aberdeen akibat dituding mengeksploitasi alam untuk kepentingan komersial--menuntut pihak resor golf tersebut atas insiden yang dialaminya dengan denda ganti rugi sebesar 3.000 pound sterling.

Kejadian itu berawal saat Beyts dan koleganya, Sue Edwards, berjalan keliling TIGCS pascademo protes pertama yang dikoordinasi oleh keduanya. Pada saat yang sama, menurut keterangan saksi mata yang mengatakan kepada kepolisian mengatakan bahwa, kepala eksekutif TIGCS meminta beberapa karyawannya untuk mengikuti Beyts dan Edwards. Pada saat berjalan, Beyts merasakan dorongan untuk buang air kecil, setelah sebelumnya ia tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas kamar kecil TIGCS oleh para stafnya. 

Menurut pengakuan Beyts, ia bersikeras bahwa dirinya memastikan berada pada posisi yang tersembunyi saat akan buang air kecil di semak-semak lapangan golf TIGCS. Ditambah lagi, menurut Beyts, kondisi pada saat itu adalah sore hari, hujan ringan, dan berkabut.

Setelah itu, Beyts dan Edwards kembali ke lobby TIGCS. Sesampainya di sana, Beyts dikonfrontir oleh manajer resor Trump tersebut yang menuduh dirinya melakukan gangguan di muka umum. Beberapa reporter serta fotografer berita lokal dari The Press and Journal turut meliput peristiwa di lobby TIGCS itu.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Beyts mendapat surat tuntutan dari Peradilan Aberdeen karena melanggar salah satu pasal tentang gangguan di muka umum dengan melakukan buang air kecil pada tempat yang tidak seharusnya seperti yang diatur dalam Scotland's Civic Government Act 1982.

"Aku sangat kesal," ujar Beyts dalam sidang dengar pendapat di Pengadilan Aberdeen. Ia juga mengatakan bahwa dirinya adalah seorang yang patuh hukum dan sangat memperhatikan peraturan publik.

"Aku sudah melakukan semua hal untuk memastikan tindakan-ku tidak mengganggu publik. Ditambah lagi, pria-pria yang mengambil foto telah melanggar privasiku," ungkap Beyts. 

Sidang dengar pendapat juga mencantumkan pernyataan dua staf yang dituding Beyts sebagai orang yang melanggar privasinya. Edward Irvine (23), seorang petugas irigasi, dan Jacob, seorang petugas keamanan--dua staf TIGCS yang diduga Beyts telah melanggar privasinya--mengaku kepada penyelidik polisi bahwa mereka diperintahkan untuk mengikuti aktivis lingkungan itu. 

Sesampainya di lapangan 8 yang merupakan lokasi kejadian, pelaku ketiga, Steve Wilson, pengelola lapangan 8, bergabung bersama Irvine dan Jacob. Ia bergabung bersama keduanya atas permintaan Irvine yang memerintahkan Wilson untuk mengecek kondisi kelembaban rumput di lapangan 8.

Menurut Irvine, ia mengaku mengambil foto guna menunjukkan kondisi rumput di lapangan 8 kepada Wilson. Pada pengakuannya, Irvine menjelaskan bahwa pada saat ia mengambil foto, Irvine juga mendapati Beyts yang sedang buang air kecil di lokasi terbuka di lapangan 8. Karena berada di tempat terbuka, Beyts pun masuk ke dalam hasil foto yang diambil Irvine. Namun, Irvine mengaku tak dapat mengidentifikasi Beyts pada foto karena tak nampak jelas bagi si petugas irigasi.

Sarah Malone, wakil kepala eksekutif resor Trump tersebut mengajukan komplain kepada polisi karena menerima bukti foto yang diambil oleh Edward Irvine. Malone mengaku ia mampu mengidentifikasi Beyts dari foto tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut masih dalam proses peradilan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.