Sukses

Asal-Usul April Mop dan Dewa Kekacauan Norwegia

Ada banyak versi soal asal usul April Mop. Salah satunya terkait mitologi Norwegia.

Liputan6.com, Jakarta - April mop telah tiba. Hari pertama di awal bulan keempat ini dianggap istimewa. Sebab, bagi banyak orang, sah-sah saja untuk berkata bohong untuk lelucon.

Banyak yang orang atau negara membenci April Mop. Pasalnya, tebakan, tipuan atau jebakan terjadi sepanjang hari selama 1 April setiap tahunnya.

Siapa sangka ada sejarah besar di balik April mop. Hari tersebut disebut-sebut sangat terkait dengan sejarah mitologi Norwegia.

April mop adalah perayaan untuk menghormati dewa perusak dan kekacauan Norwegia, Loki.

Dalam sejarah negara tersebut, April Mop pun disebut sebagai Hari Loki atau Loki Bot. Demikian dilansir dari Refinery 29, Sabtu (1/4/2017).

Tidak ada catatan resmi mengenai kapan April Mop dimulai di Norwegia. Tetapi di Inggris, diketahui mulai merayakannya pada 1 April 1700.

Pada hari itu, orang-orang saling iseng, berbohong, atau melempar lelucon hingga tengah hari, tanpa harus merasa bersalah atau dipersalahkan.

Dilansir dari berbagai sumber, sejumlah sejarawan berspekulasi bahwa April Mop bisa ditelusuri pada 1582 ketika Prancis mengganti kalender, dari Julian menjadi Gregorian.

Pada Abad Pertengahan, tahun baru dirayakan pada tanggal 25 Maret di seluruh Eropa. Di sejumlah lokasi di Prancis, perayaannya bahkan hingga 1 April.

Setelah Raja Charles IX mengganti kalender, tahun baru dipindah jadi 1 Januari. Mereka yang tetap merayakan tahun baru di musim semi, atau lupa soal pergantian kalender itu dijuluki 'Poisson d'avril' atau 'April Fish' -- simbol orang yang gampang dikibuli.

Sejarawan juga mengaitkan April Mop dengan festival kuno seperti Hilaria -- yang dirayakan di Roma pada akhir Maret. Orang-orang yang datang diwajibkan memakai pakaian yang mengaburkan identitasnya.

Sejarah April Mop (YouTube)

Salah satu tipuan April mop paling dahsyat terjadi pada 1 April 1957. Kala itu, program Panorama, stasiun berita Inggris terkemuka BBC menayangkan panen spageti di Ticino, Swiss.

Tampak di layar televisi, seorang perempuan yang cermat memetik helaian pasta itu dari pohon, meletakkannya di baskom bambu, lalu mengeringkannya di bawah sinar matahari.

Mi ala Italia segar juga bisa langsung dihidangkan, dicampur bumbu-bumbu dan minyak zaitun. "Bagi mereka yang menyukai makanan itu, spageti yang ditanam sendiri tak ada tandingannya," kata sang narator, Richard Dimbleby, seperti dikutip dari BBC.

Karena spageti belum dikonsumsi secara luas di Inggris, masih jadi makanan 'eksotis', banyak pemirsa yang tertipu. Saking penasarannya mereka mencari tahu bagaimana caranya bisa mendapatkan bibit tanaman itu dan menumbuhkannya.

Tentu saja kabar itu tak benar. Lelucon belaka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini