Sukses

Benda Diduga Bom Diledakkan di Pengadilan Kanada, Teror?

Polisi dan petugas pemadam kebakaran berada di gedung pengadilan di mana benda diduga bom itu ditemukan

Liputan6.com, Toronto - Benda diduga bom ditemukan di gedung pengadilan di Provinsi Saskatoon, Kanada. Polisi setempat pun meledakkannya pada Kamis waktu setempat.

Polisi dan petugas pemadam kebakaran berada di Kilborn Place -- tempat di mana gedung pengadilan Provinsi Saskatoon terletak -- saat proses ledakan dilakukan.

"Penyidik tengah berurusan dengan apa yang mereka percaya sebagai detonator atau pemicu ledakan, alat peledak improvisasi," kata Kepolisian Saskatoon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Kamis (30/3/2017).

"Ada laporan terjadi beberapa kerusakan kecil pada eksterior bangunan. Tapi tak ada yang terluka."

Di lokasi kejadian, tim dari unit penjinak bahan peledak dan pendeteksi bom K9 juga disiagakan. Sejauh ini belum dilakukan penangkapan.

Sebelumnya pada 8 Maret 2017, teror bom menghantui komunitas Yahudi di AS dan Kanada.

Pihak kepolisian di New York, Florida, juga Kanada dikabarkan kewalahan menanggapi banyaknya laporan soal ancaman yang muncul dalam waktu satu hari tepatnya pada Selasa 7 Maret waktu setempat. Di mana hal itu berujung pada dilakukannya proses evakuasi.

The Anti-Defamation League, organisasi hak-hak sipil Yahudi juga menyatakan bahwa mereka mendapat ancaman bom di empat lokasi berbeda.

"Kami belum pernah melihat sebuah periode ancaman terkonsentrasi terhadap komunitas Yahudi. Beberapa minggu pekan terakhir jauh lebih menganggu dibanding apa yang pernah saya saksikan selama bertahun-tahun," ujar Wali Kota New York Bill de Blasio seperti dikutip dari Independent, Rabu 8 Maret.

Pemerintah federal AS tengah menyelidiki fenomena ancaman terhadap sejumlah organisasi Yahudi termasuk lebih dari 100 hoax ancaman bom dalam lima gelombang berbeda pada Januari dan Februari 2017 di lebih dari 12 negara.

Ancaman bom terbaru itu juga dibenarkan oleh Asosiasi JCC Amerika Utara.

"Asosiasi JCC Amerika Utara mengonfirmasi situasi yang berkembang di sejumlah JCC di mana mereka telah menerima baik melalui email atau telepon soal ancaman bom pada malam dan pagi hari. Kami akan menindaklanjuti dengan informasi lebih lanjut jika terdapat perkembangan," sebut asosiasi itu melalui sebuah pernyataan.

Sementara itu Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer menegaskan, pemerintahan trump mengecam gelombang ancaman bom terbaru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.