Sukses

Berlangsung 7 Bulan, Turki Akhiri Operasi Militer di Suriah

Liputan6.com, Jakarta Operasi Euphrates Shield--kode sandi yang digunakan Turki untuk intervensinya di Suriah--telah berakhir. 

Pengumuman itu disampaikan oleh Perdana Menteri Binali Yildrim saat pertemuan dengan dewan keamanan Turki. 

Turki ikut melakukan intervensi dalam konflik di Suriah sejak Agustus 2016. 

Intervensi itu meliputi serangkaian operasi militer untuk menghadang pasukan ISIS dan militan Kurdi mendekat ke wilayah perbatasan Turki di utara Suriah.

Sejumlah alutsista dan personel militer Turki di tempatkan pada beberapa titik strategis, 100 km dari wilayah perbatasan Turki dengan Suriah.

Sejumlah kota di Suriah berhasil dibebaskan oleh koalisi Turki dari pendudukan ISIS, seperti Jarablus dan Al-Bab. 

Operasi militer itu juga ditujukan untuk mencegah militan Kurdi dari faksi YPG--sayap militan Kurdi kelompok PKK--untuk menyeberangi Sungai Eufrat dan mendekat ke wilayah perbatasan Turki.

Hal itu dilakukan guna mencegah kelompok itu untuk membentuk wilayah otonom di utara Suriah, dekat dengan perbatasan Turki.

"Operasi itu telah berjalan sukses dan selesai", ujar Yildrim, seperti yang dikutip BBC, Kamis, (30/3/2017).

Namun, ada kemungkinan Turki akan melancarkan operasi lain dengan agenda yang berbeda dalam intervensinya di Suriah.

"Operasi lain akan dilakukan dengan nama (dan agenda) yang berbeda," tambah Yildrim.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini