Sukses

Topi Emas Monomakh, Mahkota Tertua Kekaisaran Rusia

Liputan6.com, Moskow - Sebuah topi emas yang dinamai Topi Monomakh, menjadi bukti peninggalan para Kaisar di Rusia dan menjadi salah satu lambang aristokrasi Negeri Beruang Merah. 

Selain itu, benda bersejarah yang dibuat pada akhir Abad ke-13 atau awal Abad ke-14 itu sekaligus menjadi contoh hubungan budaya antara Kazan dan Rusia.

Dikutip dari The Vintage News pada Rabu (29/3/2017), mahkota itu adalah yang tertua yang disimpan di Kremlin, Moskow.

Topi itu bentuknya seperti kuncup bawang dengan 8 kelopak berlapis emas. Ada juga hiasan rumit dengan gulungan-gulungan lapisan logam mulia, ditambah dengan kerawang dan tatahan mutiara-mutiara mungil dan batu-batu berharga lainnya.

Di puncaknya terdapat salib emas sederhana dengan mutiara di tiap ujungnya.

Mutiara-mutiara itu ditambahkan beberapa abad setelah mahkota aslinya dibuat, demikian juga dengan permata-permata di sisi dan pembatas dari bulu.

Pada Abad ke-15 ada legenda yang menyebutkan bahwa mahkota itu merupakan hadiah dari Kaisar Constantin Monomachus dari Bizantin kepada cucunya, Vladimir Vsevolodovich Monomakh, seorang bangsawan utama di Kiev.

Dengan demikian, mahkota itu pun mendapatkan nama "Topi Monomakh". Legenda tersebut tercantum dalam Hikayat Pangeran Vladimir sekaligus menjadi rujukan teori politis yang memandang "Moskow sebagai Roma ke-3."

Namun demikian, hingga hari ini pun para pakar belum sepakat tentang asal usulnya. Menurut beberapa pakar, bentuk mahkota dan motif kerawang yang ada membuktikan asal usul yang oriental.

Topi Monomakh pertama kali digunakan dalam penobatan pada 16 Januari 1547. Saat itu, Ivan IV (Ivan Yang Mengerikan) yang masih berusia 16 tahun mengangkat dirinya sebagai Tsar Rusia pertama.

Ivan IV adalah yang pertama kali dimahkotai sebagai "Tsar Seluruh Rusia" dan, sejak 1547 hingga 1721, mahkota Topi Monomakh dipakai dalam pelantikan semua penguasa Rusia .

Pada 1721, Peter Agung merancang Mahkota Kekaisaran baru yang menggantikan topi Monomakh dalam pelantikan. Ada beberapa mahkota lain semisal Topi Kazan, tapi hanya dipakai dalam keperluan lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.