Sukses

Masker Trendi Ini Bisa Cegah Kematian Anak Akibat Polusi

Liputan6.com, London - Di kota-kota yang udaranya sudah tercemar seperti Beijing dan Tokyo, orang-orang mengenakan penutup hidung atau masker untuk menyaring partikel berbahaya di udara telah menjadi pemandangan biasa. Namun tak demikian di London.

Penelitian tahun 2015 menunjukkan hampir 9.500 warga kota London meninggal lebih dini setiap tahun akibat paparan polusi udara dalam jangka panjang.

Itulah sebabnya Tiaan Trahms merancang masker penutup wajah trendi bagi anak-anak yang disebutnya Doodle Masks.

"Dampak pencemaran udara pada orang dewasa tidak separah pada anak-anak, karena paru-paru anak belum benar-benar berkembang seperti orang dewasa, sehingga mereka terpapar 60 hingga 70 persen lebih buruk daripada orang dewasa," ungkap Tiaan seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (25/3/2017).

Masker penutup hidung itu dihiasi desain berwarna-warni untuk menarik anak-anak. Seperti yang digunakan Yousif, bocah berusia enam tahun yang mengenakan masker bermotif Star Wars ke sekolah.

Ibunya, Selma Abadi, menilai penggunaan masker itu sangat penting.

"Kita ingin melindungi anak-anak supaya tidak menghirup udara kotor ke dalam paru-paru mereka dan menimbulkan dampak, khususnya anak saya yang bisa menderita asma seperti yang saya idap. Jadi saya akan lakukan apapun untuk melindunginya dari polusi udara,” ujar Selma.

Tiaan Trahms mengatakan masker yang terbuat dari katun itu menyaring sebagian besar partikel udara, khususnya partikel mikroskopik mematikan yang keluar dari knalpot kendaraan.

"Saya banyak melakukan riset tentang katun, jenis katun, kapas yang dipintal menjadi benang, lapisan katun yang berbeda, berapa banyak lapisan katun yang diperlukan untuk membuatnya menjadi masker. Dan ini terbukti secara ilmiah bisa mengurangi masuknya partikel-partikel berbahaya antara 40 hingga 60 persen," tambah Tiaan.

Sampai udara bisa sungguh-sungguh bersih, masker itu disebut-sebut bisa membantu orang bernapas lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.