Sukses

'Sewa' Jennifer Aniston, Emirates Ejek Larangan Laptop AS

AS mengeluarkan larangan sejumlah maskapai yang terbang dari 8 negara muslim memperbolehkan penumpang bawa laptop.

Liputan6.com, Dubai - Salah satu maskapai kelas atas yang kena dampak dari larangan laptop dan barang elektronik ke pesawat adalah Emirates Airlines. Pihak Emirates sempat kesal dan mempertanyakan bagaimana bisa perusahaan itu terkena imbas.

Alih-alih kesal terus menerus, pihak maskapai mencoba menertawakan larangan itu.

Pada Selasa 22 Maret 2017, Emirates Airlines merilis iklan pendek lewat sosial media untuk mempromosikan bahwa maskapai itu menawarkan in-flight entertainment. Demikian seperti dikutip dari News.com.au pada Jumat (24/3/2017).

Iklan itu dimulai dengan kalimat, "Lagipula, siapa yang butuh tablet dan laptop?"

Iklan itu dibintangi oleh artis sekaligus ikon Emirates, Jennifer Aniston, yang memperlihatkan ia duduk di kursi pesawat diapit dua anak menunjukkan film dan TV kepada mereka.

"Benda ini memiliki banyak permainan dan film. Keren banget," kata Anniston sambil menjelaskan kepada kedua anak itu.

Berikut rekaman iklan itu.

Iklan itu berjudul "Let us entertain you" atau, "biarkan kami menghibur Anda."

"Lebih dari 2.500 saluran menyediakan film terbaru, musik, olahraga dan acara anak," tulis iklan itu.

Larangan itu diumumkan minggu lalu, melarang semua barang elektronik kecuali telepon masuk ke kabin pesawat bertujuan ke AS dari 10 bandara internasional di 8 negara muslim di Afrika, Turki dan Timur Tengah.

Inggris juga melakukan larangan yang senada.

Kebijakan itu akan berdampak pada 50 penerbangan tiap harinya ke AS. Kebanyakan di antaranya terbang dengan Emirates Airlines. Maskapai itu melayani 12 bandara AS bahkan diantaranya terbang tiap hari di beberapa rute.

Meski ada larangan, Emirates akan mengenalkan layanan baru di mana pelanggan diperbolehkan menggunakan laptop dan barang elektronik lannya sampai mereka transit sebelum ke AS.

Maskapai itu berkata, penumpang ke AS transit Dubai masih diperbolehkan menggunakan barang-barang itu selama penerbangan dari kota tujuan ke Dubai.

Sebelum mereka masuk AS, di pintu transit penumpang bisa menyerahkan barang 'terlarang' itu kepada penjaga keamanan. Mereka akan hati-hati memasukkan barang elektronik ke sebuah kotak khusus dan dimasukkan ke bagasi.

Para penumpang lalu bisa mengambil barang itu setelah mendarat di AS.

Menurut pihak maskapai, tak ada biaya yang harus dibayarkan untuk layanan itu.

Royal Jordanian Juga Mengejek

Maskapai Royal Jordanian yang kerap kali melontarkan humor di iklan mereka juga melakukan hal yang sama.

Iklan mereka, berjudul, "12 hal yang bisa Anda lakukan selama 12 jam perjalanan tanpa laptop atau tablet."

Antara lain, baca buku, menikmat kue, ngobrol dengan orang di samping Anda. meditasi, memutuskan untuk nonton, dan menghargai keajaiban terbang.

Menurut iklan itu, penumpang bisa melakukan,"analisis kehidupan Anda, berpikir kenapa Anda tak diperoblehkan membawa laptop sepanjang penerbangan."

Ini bukan kali pertama maskapai itu mengejek kebijakan AS. Pada kampanye lalu, setelah Donald Trump menang, Royal Jordanian Airlines mengunggah promosi perjalanan ke Negeri Paman Sam di media sosial.

"Jaga-jaga kalau dia menang...Pergilah ke AS saat Anda masih punya kesempatan untuk melakukannya," demikian kalimat yang tertera dalam iklan tersebut.

Lalu,  iklan senada dikeluarkan untuk mengejek kebijakan anti-imigran muslim Donald Trump. Kali ini mereka menargetkan usaha Trump untuk melawan pengadilan yang menangguhkan kebijakan yang melarang masuk warga dari 7 negara muslim.

Dalam Twitternya, promosi Royal Jordania berbunyi, "Ban! "Fly to the US with RJ now that you’re allowed to."

Namun, iklan itu dirancang dengan editan kata ban dicoret diganti bon lalu ditambah dengan kata voyage bertinta biru. Sehingga dibaca "bon voyage!" atau 'selamat menikmati perjalanan'.

Royal Jordania memiliki rute langsung ke kota-kota di AS seperti New York City, Chicago dan Detroit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.