Sukses

Terkait Teror London, 7 Orang Ditangkap

Teror London yang terjadi pada Rabu waktu setempat dikabarkan telah menewaskan lima orang dan melukai 40 lainnya.

Liputan6.com, London - Tujuh orang ditangkap dalam penggeledahan di enam rumah terkait serangan teror di London, Inggris. Sejauh ini, peristiwa itu telah menyebabkan lima orang tewas dan 40 lainnya terluka.

Polisi dilaporkan menggerebek sebuah rumah di kota Birmingham, beberapa jam setelah serangan teror tersebut. Laporan Sky News dan Press Association menyebut, sejumlah orang ditangkap di Hagley Road.

Serangan teror tersebut dimulai ketika seorang pria yang mengemudikan mobil Hyundai 4x4 menabrak para pejalan kaki di jembatan Westminster. Peristiwa yang menewaskan tiga orang itu terjadi pukul 14.30.

Tak lama, pria yang sama berlari ke Gedung Parlemen Inggris. Ia menikam seorang polisi bernama PC Keith Palmer (48) sebelum akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas.

Seperti dikutip dari 9news, Kamis, (23/3/2017), Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyebut seorang permanent resident Australia masuk dalam 40 daftar korban luka. Ia menambahkan, perempuan itu berasal dari Australia Selatan, dan kini yang bersangkutan telah berada di rumah sakit dan mendapat bantuan konsuler.

Bereaksi atas serangan teror yang dihadapi negaranya, PM Inggris Theresa May mengatakan, peristiwa tersebut merupakan aksi gila dan bejat.

Pelaku diyakini bertindak sendirian dan diduga ia menyewa mobil untuk menjalankan serangan tersebut.

Pejabat tinggi kontra-terorisme Inggris Mark Rowley menerangkan, lima korban di antaranya adalah tiga warga sipil, satu anggota polisi, dan pelaku penyerangan yang belum terungkap identitasnya.

"Ini adalah hari yang tidak pernah kita harapkan akan terjadi. Sayangnya, kini itu jadi kenyataan," ujar Rowley.

Sehubungan dengan serangan tersebut, penjagaan di Gedung Parlemen Inggris telah diperketat. Sementara itu, pasukan dengan senjata lengkap dan tanpa senjata dikabarkan mengadakan patroli di jalan-jalan di kota London.

Seorang wanita yang menderita luka serius berhasil diselamatkan dari Sungai Thames. Ia disebut-sebut melompat untuk menyelamatkan diri.

"Seorang perempuan berhasil diselamatkan di dekat jembatan Westminster. Ia dalam kondisi hidup, dengan luka serius," ujar jubir otoritas pelabuhan London. Ia menambahkan, Sungai Thames telah ditutup untuk semua lalu lintas non-darurat.

Dalam pidatonya di luar Downing Street 10, PM May memuji respons cepat petugas yang tak gentar menghadapi bahaya.

"Simpati dan doa kami kepada mereka yang terdampak, kepada korban, keluarga serta teman-teman mereka, yang menanti kepulangan mereka, namun kini tidak akan pernah bertemu mereka lagi," ujar PM May.

"Bagi kami yang berada di Gedung Parlemen pada saat kejadian, peristiwa ini memberikan peringatan baru tentang keberanian luar biasa dari petugas polisi dan layanan keamanan, yang mempertaruhkan hidup mereka untuk membuat kita merasa aman," pungkasnya.

Hingga saat ini belum diketahui motif penyerangan teror London itu, atau apakah ada kaitan antara pelaku dengan teroris ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini