Sukses

AS dan Korsel: Gagal, Rudal Korut Meledak dalam Hitungan Detik

Sejauh ini belum diketahui jumlah rudal Korea Utara yang ditembakkan atau jenisnya yang sedang diuji.

 

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara terdeteksi kembali menembakkan rudal pada Rabu 22 Maret 2017. Namun, menurut Komando Pasifik Amerika Serikat atau US Pacific Command, misil itu meledak dalam hitungan detik.

Pejabat Amerika Serikat mengonfirmasi, pihak Pyongyang berusaha meluncurkan rudal di dekat Kalma, di perairan timur Korut.

"Korea Selatan dan AS mengetahui tentang peluncuran rudal itu, dan sepengetahuan mereka (Amerika), misil Korut tak berhasil diluncurkan," demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korsel, seperti dikutip dari CNN, Rabu (22/3/2017).

Baik pihak AS maupun Korsel belum merilis informasi terkait tipe rudal dan mengapa ia gagal diluncurkan.

US Pacific Command berama sejumlah koleganya masih melakukan penilaian terhadap insiden itu.

Sementara, seperti dilansir dari BBC, Korea Utara dilarang melakukan setiap uji coba rudal atau nuklir oleh PBB. Namun mereka tak menghiraukannya, bahkan terus meningkatkan frekuensi peluncurannya.

Para ahli mengatakan, hal itu dilakukan Korut untuk menunjukkan kemajuan teknologi rudalnya.

Pada 6 Maret ini, Korut menembakkan empat rudal yang melesat sekitar 1.000 km (620 mil) dan mendarat di perairan Jepang, di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) milik Negeri Sakura.

Menurut Militer Korea Selatan, rudal Korut tersebut ditembakkan dari wilayah Tongchang-ri yang dekat dengan perbatasan utara China.

Misil kali itu ditembakkan sehari setelah Korea Selatan mengatakan akan meningkatkan hadiah bagi para pembangkang Korut atau hampir sebulan setelah uji coba tipe misil terbaru, Pukguksong-2.

Pukguksong-2 juga ditembakkan dari lokasi yang sama dan bisa meluncur hingga 500 meter sebelum akhirnya mendarat di Laut Jepang.

Saat misil ditembakkan, PM Abe tengah bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump. Media Korut memberitakan peluncuran misil disaksikan oleh Kim Jong-un.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini