Sukses

Skandal Daging Brasil: Hong Kong dan China Setop Impor

China dan Hong Kong merupakan konsumen utama daging Brasil. Namun belakangan mereka memutuskan berhenti mengimpor.

Liputan6.com, Beijing - Skandal daging Brasil berdampak ke negara lain. Hong Kong kini bergabung dengan China untuk menangguhkan impor daging dari negara tersebut.

Padahal kedua negara tersebut merupakan konsumen utama daging Brasil.

Langkah penghentian impor itu dilakukan terkait tuduhan atas perusahaan Brasil yang menjual produk tak aman selama bertahun-tahun.

Uni Eropa juga menyatakan akan berhenti membeli dari perusahaan yang terlibat dalam skandal itu.

Krisis ini dipicu oleh operasi polisi federal besar-besaran yang terjadi pada Jumat 17 Maret 2017 waktu setempat. Saat itu ditemukan bukti bahwa perusahan penjual daging menjual daging busuk dan di bawah standar selama beberapa tahun.

Centre for Food Safety atau Pusat Keamanan Pangan Hong Kong mengatakan untuk sementara telah menghentikan impor daging serta unggas beku dan dingin karena kualitas daging dari Brasil dipertanyakan.

Brasil adalah eksportir kelas dunia untuk daging merah dan unggas yang berperan penting dalam perekonomian.

Presiden Brasil, Michel Temer mengadakan pertemuan darurat selama akhir pekan. Ia bahkan mengundang diplomat asing ke tempat makan steak pada Minggu 19 Maret malam, untuk mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa daging di sana dalam kondisi layak konsumsi.

"Pemerintah Brasil menegaskan kembali kepercayaan atas kualitas produk nasional yang telah memenangkan hati konsumen, dan memperoleh persetujuan dari pasar yang paling ketat," kata Temer.

Namun upaya itu sia-sia. China, Uni Eropa, Korea Selatan, Hong Kong dan Chile telah mengumumkan pembatasan pada produk daging Brasil.

"Bersama-sama mereka menghentikan hampir sepertiga ekspor daging Brasil pada tahun 2016," demikian dilaporkan surat kabar O Globo.

Investigasi Kriminal

Operation Weak Flesh atau penggerebekan federal di pabrik produksi daging Brasil pada Jumat 17 Maret berakhir dengan penangkapan lebih dari 30 orang. Pemerintah kemudian menangguhkan lebih dari 30 pegawai negeri sipil senior yang bertugas mengawasi praktik-praktik higienis dan ilegal -- mereka sedang diselidiki atas kasus korupsi.

Tiga pabrik pengemas daging kemudian ditutup dan 21 lain sedang dalam penyelidikan.

Presiden Temer mengatakan, pabrik yang berada di bawah pengawasan mewakili sebagian kecil dari industri daging Brasil.

"Di Brasil, hanya 21 unit dari 4.837 yang menjadi subjek pemeriksaan pemerintah terkait dugaan penyimpangan. Dan hanya enam dari mereka telah mengekspor dalam 60 hari terakhir," kata Temer pada pertemuan dengan diplomat asing pada hari Minggu.

Operation Weak Flesh diluncurkan pada Jumat dini hari di enam negara Brasil dilakukan setelah dua tahun investigasi. Polisi federal melakukan penggerebekan di 194 lokasi, mengerahkan lebih dari 1.000 petugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini