Sukses

AS Akan Berikan Hadiah Rp 66 Miliar, Asal...

Kemlu AS menawarkan hadiah sebesar Rp 66 miliar bagi siapa saja yang bisa membantu mengungkap kematian Shrum.

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat menawarkan bayaran senilai US$ 5 juta atau setara dengan Rp 66 miliar bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi terkait pelaku pembunuhan seorang warga negaranya di Yaman pada tahun 2012. Al Qaeda telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Seperti dikutip dari Japan Times, Jumat, (17/3/2017), Joel Shrum, seorang warga negara AS ditembak oleh seorang pria bersenjata ketika yang bersangkutan tengah dalam perjalanannya untuk bekerja di sebuah organisasi non-pemerintah. Menurut Kementerian Luar Negeri AS, peristiwa itu terjadi pada 18 Maret 2012 di kota Taiz.

"Kami mengutuk aksi teroris ini dan menuntut pemerintah Yaman mengadili siapapun yang terlibat dalam pembunuhan tersebut," demikian pernyataan Kemlu AS saat itu.

Lantas, muncul sebuah pernyataan dari kelompok yang terafiliasi al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) di Yaman. Mereka mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menuduh Shrum menyebarkan ajaran Kristen di negara itu yang mayoritas muslim.

Nyaris lima tahun setelah serangan itu, tepatnya pada Rabu 15 Maret kemarin, Kemlu AS mengumumkan tawaran "hadiah hingga US$ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau penghukuman di negara manapun atas setiap individu yang terlibat, berkonspirasi untuk melakukan, membantu atau menyuruh membunuh warga AS Joel Shrum".

Kemlu AS menyatakan bahwa Shrum merupakan seorang staf administrasi dan guru bahasa Inggris di International Training and Development Center, salah satu organisasi pembangunan internasional terlama yang berdiri di Yaman.

AS selama ini melihat AQAP sebagai cabang al Qaeda yang paling aktif. Itulah mengapa operas militer AS di Yaman telah ditingkatkan sejak Donald Trump menjabat pada 20 Januari 2017.

Washington mengaku prihatin dengan fakta bahwa AQAP tumbuh di sebuah negara Afrika yang miskin dan mengambil keuntungan dari kekacauan akibat perang saudara.

Pada Maret 2015, koalisi yang dipimpin Arab Saudi memulai serangan udara sebagai upaya mendukung Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi dalam menghadapi pemberontak Houthi yang disokong Iran.

Konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 7.400 dan menyebabkan sekitar 40.000 orang terluka. Bahkan menurut PBB, Yaman kini tengah menghadapi bencana kelaparan serius.

Kemlu AS mengatakan hadiah sebesar US$ 5 juta tersebut diambil dari dana Imbalan untuk Program Keadilan. Sejak diadakan pada tahun 1984, Negeri Paman Sam telah mengeluarkan lebih dari US$ 125 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini