Sukses

Rusia Wajibkan Anak-Anak Main Bulu Tangkis, Kenapa?

Dalam pertemuan dengan Wiranto delegasi federasi badminton Rusia menyebut olahraga bulu tangkis bisa menyehatkan mata.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menerima kunjungan delegasi Persatuan Bulu Tangkis Rusia. Sejumlah hal mengenai olah raga populer di Tanah Air dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dijelaskan pria yang juga menjabat Ketua PBSI ini, Indonesia sepakat membagi ilmu dengan Negeri Beruang Merah. Ini sebagai wujud kontribusi Indonesia dalam memajukan bulu tangkis di dunia.

"Ada satu kesepakatan di antara kita untuk tukar menukar kualitas pembinaan bulu tangkis di negara masing-masing. Rusia meminta pelatih bulu tangkis dari kita dan saya sudah sanggupi karena bulu tangkis adalah milik dunia dan kita tidak boleh monopoli sendiri," kata Wiranto dalam keterangan pers kepada Liputan6.com.

Rusia tidak cuma menerima "jasa" dari Indonesia. Namun mereka menawarkan jasa pelatih fisik kepada PBSI.

"Rusia sangat maju untuk masalah itu," ucap Wiranto.

Saat ini, menurut Wiranto dari keterangan Pimpinan Federasi Bulu Tangkis Nasional Rusia, Sergey Shakray, negara tersebut sedang mendorong warganya bermain bulu tangkis.

Sebab, olah raga tepuk bulu ini bukan cuma permainan biasa. Bulu tangkis sudah terbukti bisa meningkatkan kesehatan mata.

"Sekarang hal itu telah dilaporkan oleh federasi bulu tangkis Rusia kepada pimpinan tertinggi mereka yaitu Presiden Putin. Di sana sudah diinstruksikan bahwa bermain bulu tangkis adalah olahraga wajib bagi anak-anak sekolah di Rusia," sebutnya,

Di samping membicarakan bulu tangkis, delegasi Rusia yang terdiri dari Ketua Federasi Bulutangkis, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dan CEO Dewan Bisnis Rusia Mikhail Kuritsyn turut membahas masalah keamanan dan terorisme.

Wiranto menyebut Rusia mengundang dirinya selaku Menko Polhukam untuk berkunjung ke Rusia melaksanakan pertemuan intersional.

"Mereka mengundang saya untuk berkunjung ke Rusia melaksanakan international meeting, membicarakan masalah keamanan dan terorisme," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.