Sukses

Jubir Trump Dituduh Rasis oleh Imigran India di AS, Ada Apa?

Seorang WN AS keturunan India bertemu dengan jubir Donald Trump dan menanyakan sesuatu, dan dijawab dengan kalimat bernada rasis. Benarkah?

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang warga AS keturunan India telah menuduh juru bicara Gedung Putih sekaligus jubir Donald Trump, Sean Spicer telah berkata rasis. Tudingan itu dilakukan setelah keduanya terlibat tanya jawab yang panas di toko Apple di Washington.

Perempuan bernama Shree Chauhan bertemu dengan Spicer di toko Apple. Tak mau menyia-nyikan kesempatan, perempuan keturunan India mendekat jubir Trump dan bertanya secara frontal, "bagaimana rasanya bekerja dengan seorang fasis?"-- merujuk pada sang presiden.

Spicer menjawab, "Ini adalah negara hebat sehingga memperbolehkan Anda berada di sini."

Chauhan yang memang sengaja merekam percakapan keduanya segera memposting di Twitternya. Lebih dari 1 juta orang telah menontonnya semenjak akhir pekan lalu. Demikian Liputan6.com mengutip dari BBC, Selasa (14/3/2017).

Semenjak saat itu, Chauhan menerima serangan di Twitter-nya dengan menyebutnya keji dan melakukan pelecehan.

Sementara itu, Spicer ditanya wartawan terkait dengan pertemuan tak sengaja dengan Chauhan.

"Saya berinteraksi dengan siapa saja tiap hari. 99 persen dari mereka menyenangkan, bahkan dengan orang yang tidak setuju dengan filosofi kami atau program kami, apapun itu," jawab Spicer.

"Ini negara bebas, orang bisa melakukan apa yang mereka mau, tak peduli bagaimana mereka mengintepretasikan," tambahnya.

"Selama mereka berada di sisi Amandemen Pertama (kebebabasan berbicara), kita baik-baik saja," lanjutnya.

Tidak Sopan?

Dalam rekaman video itu, terlihat Spicer merespons dengan senyum ketika ditanya bagaimana bekerja dengan seorang fasis, sambil menjawab: "kita memiliki negara hebat."

Chauhan, pendiri start-up pendidikan kemudian bertanya lagi, "Apa Anda dibantu oleh Rusia? Apa Anda kriminal juga? Anda melakukan pengkhianatan, seperti presiden?"

Terdengar Spicer menjawab, "Ini adalah negara hebat sehingga memperbolehkan Anda berada di sini."

"Apa yang bisa Anda ceritakan tentang Rusia, bapak juru bicara?" Chauhan tetap bersikeras.

Mr Spicer kemudian berjalan pergi mengatakan: "Terima kasih banyak," sementara Chauhan mengulang, "Anda tahu Anda bekerja untuk seorang fasis, benar?"

Dalam sebuah posting blog, Chauhan menulis bahwa dia adalah warga negara Amerika yang lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat.

Dia mengatakan dia "terkejut" oleh komentar juru bicara Trump, menulis: "Itu adalah rasisme dan itu adalah ancaman tersirat."

Chauhan, yang merupakan putri dari imigran, mengakui bahwa dia "tidak sopan" dalam komentarnya kepada ajudan Trump itu.

Dia bilang dia ingin merebut "kesempatan besar untuk mendapatkan jawaban sementara Spicer tengah sendirian tanpa perlindungan yang biasanya diberikan."

Nona Chauhan mengkritik balik kepada mereka yang mencelanya secara online dengan menulis di Twitter: "Saya memiliki perasaan yang jelas untuk pria juru bicara seorang fasis. Nazi tidak berhenti untuk basa-basi..."

Sementara, para pembela Spicer mengatakan, pernyataannya tidak bermaksud menyerang Nona Chauhan. Mereka mengartikan, "Amerika adalah negara hebat karena orang bisa mendekati pembantu presiden bahkan saat mereka berbelanja."

Chauhan menolak penafsiran itu, mengatakan bahwa Spicer seharusnya mengatakan "Ini adalah negara besar yang memungkinkan kita bisa memiliki perbedaan pendapat".

Berikut video Chauhan dengan jubir Donald Trump, Sean Spicer. Bagaimana menurut Anda?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.