Sukses

Kim Jong-un Rencanakan Pembunuhan Pebisnis Inggris?

Perintah Kim Jong-un itu disampaikan lewat kode rahasia yang disiarkan oleh Radio Pyongyang.

Liputan6.com, London - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un diduga telah memerintahkan pembunuhan untuk pebisnis Inggris. Hal itu terkait dengan aksi pembelotan diplomat tingkat tinggi di kedutaan di London.

Perintahnya itu disampaikan lewat kode rahasia yang disiarkan oleh Radio Pyongyang. Jika benar demikian, ini menjadi perintah pembunuhan oleh Kim Jong-un yang menargetkan orang asing. Demikian seperti dikutip dari Express.co.uk pada Senin, (13/3/2017).

Kim Jong-un diduga seorang diri memberikan pesan itu kepada seorang pebisnis Inggris dan AS. Ia menyampaikan pesan selama 7 menit 40 detik di radio itu 10 hari yang lalu.

Pesan itu dimulai dengan kalimat, "Saya akan memulai soal matematika dan soal ini ditujukan kepada mereka di tim eksplorasi 21."

Kemudian pesan berlanjut dengan mengatakan sejumlah halaman di buku pedoman... "halaman 924, nomor 49, halaman 14 nomor 76, halaman 418 nomor 37."

Mengirimkan pesan rahasia angka lewat radio adalah hal yang biasa bagi Korea Utara. Pada Juli tahun lalu, radio milik pemerintah menyiarkan pesan senada.

Kebiasaan di masa Perang Dingin itu sempat berhenti saat ada internet. Namun, baru-baru ini kembali berlaku karena mudahnya meretas jaringan dunia maya.

Lebih dari 30 pesan rahasia disiarkan semenjak Juli tahun lalu. Yang menjadi istimewa pesan kali ini diduga disampaikan dari mulut Kim Jong-un sendiri.

Adapun diplomat yang berkhianat adalah Thae Yong-ho, wakil Dubes Korut di London yang membelot pada Agustus tahun lalu. Enam bulan kemudian telah terjadi permainan kejar-kejaran memburu diplomat oleh agen mata-mata Pyongyang. Namun ia dilindungi oleh intelijen Inggris dan AS.

Sebuah sumber di Seoul mengatakan, ia bisa memecahakn kode itu.

"Ini jelas Korea Utara kembali menjalankan program pembunuhan yang menargetkan non-Korea," kata sumber itu.

"Pesan itu mengidentifikasikan dua individu, satu warga Inggris, satu AS," lanjutnya.

Sumber itu tak membuka siapa warga Inggris tersebut, namun ia memastikan warga Inggris itu adalah pebisnis yang membantu proses pembelotan Thae.

Pasangan ini pertama kali bertemu di sebuah pesta koktail di Whitehall. Lalu, serangkaian pertemuan lebih lanjut, di mana diplomat Korea Utara menemukan dirinya memainkan permainan ganda berbahaya.

Tahun lalu Sunday Express mengungkapkan bahwa diplomat Thae telah diperintahkan oleh Kim Jong-un untuk merekrut pejabat tingkat tinggi di Kementerian Pertahanan untuk mengorek pengetahuan rahasia nuklir Inggris.

Dengan kematian Kim Jong-nam yang dramatis di Malaysia, pihak intelijen terutama Korea Selatan meningkatkan keamanannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.