Sukses

12-3-1993: 13 Bom Meledak Beruntun di Bombay, 250 Orang Tewas

Situasi saat itu sangat kacau, para pebisnis berlarian menuju stasiun kereta dan terminal bus saat ledakan bom terjadi.

Liputan6.com, Bombay - Serangan teror bom mengguncang Kota Bombay, India 24 tahun silam, 12 Maret 1993. Sebanyak 13 bom meledak beruntun di titik-titik terpisah dalam kurun waktu 75 menit.

Akibatnya 250 orang tewas dan 1.100 orang lainnya cedera.

Ledakan pertama terjadi di basement Bursa Efek Bombay sekitar pukul 13.25 siang waktu setempat. Lebih dari 30 mobil di sekitar rusak dan jendela gedung hancur. Para pebisnis di lokasi pun meregang nyawa di tengah-tengah keriuhan orang-orang yang tengah berlari menyelamatkan diri.

"Darah bercucuran di mana-mana, dan para korban segera dilarikan ke rumah sakit," ujar CEO Bursa Efek Bombay, Mayya, seperti dimuat BBC.

Mayya menjelaskan, situasi saat itu sangat kacau di lantai bawah dan para pebisnis berlarian menuju stasiun kereta dan terminal bus. Tak lama, polisi berdatangan ke lokasi kejadian.

Tempat lain yang jadi sasaran ledakan adalah kantor pusat maskapai Air India, salah satu landmark bangunan tertinggi di Kota Bombay. Menurut saksi mata, sejumlah korban terlempar dari dalam gedung akibat ledakan, dan meninggal seketika.

Di samping gedung Air India, ada gedung bisnis Nariman Point dan Bank Oman yang juga hancur oleh bom. Lokasi lainnya juga meliputi kantor pemerintah, bioskop, rumah sakit, kampus, dan hotel. Sebuah bus juga luluh lantak akibat bom.

Berdasarkan penyelidikan, juru bicara kepolisian setempat mengatakan, bom diledakkan menggunakan timer. Peledak diperkirakan terbuat dari bahan plastik berkualitas tinggi.

Bom di Bursa Efek Bombai diyakini merupakan bom yang berada di dalam mobil.

Selain itu, ditemukan juga bahwa sebagian besar bom diletakkan di dalam kendaraan umum, sebagian lainnya di dalam kamar hotel kosong.

Di New Delhi, Menteri Dalam Negeri India SB Chavan mengatakan, serangan teror bom ini merupakan bagian dari konspirasi internasional. Namun belum diketahui siapa pelakunya.

Bom ini ditengarai merupakan pembalasan atas kerusuhan anti-Muslim yang menewaskan ratusan orang. Pada Januari 1993, dua bulan sebelum teror bom, terjadi pertikaian agama antara Muslim dan Hindu yang mengakibatkan ratusan orang tewas.

Sejarah lain mencatat pada 12 Maret 1967, Sidang MPRS menunjuk Soeharto menjadi Pejabat Presiden Indonesia. Kemudian 12 Maret 2003, Perdana Menteri Serbia, Zoran Dindic, dibunuh di Beograd.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini