Sukses

Misi Rahasia Kosmonot Wanita Pertama Rusia yang Berakhir Maut

Sebelum meninggal dunia karena kekurangan oksigen dalam wahana angkasa yang dikemudikannya, seorang kosmonot Rusia mengadukan keadaannya.

Liputan6.com, Moskow - Karena risiko yang tinggi dalam melakukan tugas di angkasa, pekerjaan sebagai astronot --atau kosmonot menurut pihak Rusia--memang untuk orang tertentu. Ada berbagai hal yang bisa meleset dan menjadi bencana, bahkan hingga menghilangkan nyawa.

Salah satunya adalah kecelakaan paling aneh yang dialami oleh seorang kosmonot wanita Rusia. Bahkan, hingga sekarang tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi dalam bencana di awal masa Lomba Angkasa antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an.

Dikutip dari Vintage News pada Jumat (10/3/2017), perjalanan pertama menuju orbit dan kala pertama manusia berjalan di bulan merupakan kisah sukses. Pada 12 April 1961, Rusia mengirim Yuri Gagarin, menjadi manusia yang pertama kali berada di orbit Bumi.

Sebulan kemudian, AS mengirim Alan Shephard melakukan misi sub-orbit sebagai bagian dari progam Mercury. Merasa ada persaingan, Rusia mengirim seorang kosmonot lagi untuk beberapa orbit sekaligus sehingga mengalahkan rekor Gagarin.

Rencananya, pengiriman itu dilakukan sebelum Amerika mengirimkan astronot ke dua untuk mengelilingi Bumi. Misi AS itu dituntaskan kemudian oleh John Glenn pada 20 Februari 1962, sementara peluncuran Vostok ke orbit terjadi pada 16 Mei 1961 dengan pencapaian 17 kali mengelilingi Bumi.

Tidak puas telah mengalahkan AS, Soviet maju selangkah dan merencanakan mengirim seorang wanita angkasa. Awal misi berlangsung baik, tapi ada sesuatu yang tidak beres menjelang kembalinya kosmonot wanita itu ke Bumi, seminggu sesudah peluncuran Vostok ke orbit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bencana di Akhir Tugas

Pada saat mencoba kembali menembus atmosfer, pasokan oksigen sudah sangat rendah, malah nyaris habis. Ada percakapan radio antara kosmonot wanita itu dengan stasiun pengendali di Bumi.

Dari rekaman, ada dugaan proses masuk kembali ke atmosfir tidak lancar dan wahana angkasa tersebut menjadi sangat panas. Kosmonot wanita itu perlahan-lahan terpanggang hidup-hidup. Mendekati akhirnya, ia pun terdengar sangat emosional.

Setelah pancaran terakhir itu, radio pun membisu. Tidak terdengar apapun dari awaknya. Tiga hari kemudian, pada 26 Mei 1961, pihak Soviet mengumumnkan bahwa wahana angkasa mereka telah tiba kembali di Bumi dalam keadaan terbakar parah, tapi tidak ada siapapun di dalamnya.

Wahana itu sendiri seukuran sebuah bus, tapi peluncurannya dirahasiakan. Hingga sekarang, Rusia membantah pernah ada tragedi tersebut. Rekaman pancaran radio pun disebut sebagai upaya media mencari perhatian.

Ada sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa pihak Rusia memiliki beberapa rekaman dari para kosmonot mereka yang gugur dalam beberapa tahun, tapi pihak Rusia membantah orang-orang itu pernah ke angkasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini