Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan suatu bangsa lazimnya diukur menggunakan indikator-indikator kuantitatif. Tapi, belakangan ini semakin marak dilakukan pengukuran dengan indikator humanis.
Pada Kamis (9/3/2017) pagi, para pembaca Liputan6.com tersedot perhatiannya pada laporan penelitian tingkat kebahagiaan manusia sedunia. Di mana peringkat Indonesia?
Baca Juga
Kisah temuan tidak sengaja suatu bangkai pesawat terbang tempur Perang Dunia II juga menarik minat. Temuan oleh seorang remaja lelaki di Denmark tersebut membenarkan cerita kakek dari remaja tersebut.
Advertisement
Kisah seputar Raja Salman masih menggelayut dalam benak pembaca. Kali ini tentang upaya pembunuhan Sang Raja. Upaya tersebut digagalkan.
Berikut Top 3 Global selengkapnya:Â
1. Swiss Peringkat Pertama Negara Terbaik di Dunia, Indonesia?
Daftar terbaru negara-negara terbaik di dunia telah dirilis. Hasilnya ternyata tidak cukup menyenangkan bagi Amerika Serikat (AS).
Menurut daftar laporan negara-negara terbaik di dunia tahun 2017 dari US News & World Report, University of Pennsylvania Wharton School dan konsultan merek global BAV Consulting, Swiss menempati urutan pertama sebagai negara terbaik di dunia. Sementara Kanada dan Inggris menyusul di peringkat kedua dan ketiga.
Seperti dikutip dari The Washington Post, Selasa 7 Maret 2017, adapun Negeri Paman Sam berada di urutan ketujuh sementara Jerman dan Jepang masing-masing menempati posisi empat dan lima. Swedia duduk di peringkat keenam.
Bagaimana dengan Indonesia?
2. Iseng Berburu Benda Bersejarah, Bocah Temukan Pesawat Era PD II
Seorang anak di Denmark tak sengaja menemukan pesawat dari era Perang Dunia II. Saat itu ia tengah berburu benda bersejarah bersama sang ayah.
Dilansir dari BBC, Rabu 8 Maret 2017, bocah 14 tahun itu menemukan puing pesawat Jerman Messerschmitt, dan pilotnya di sebuah ladang.
Mengetahui temuan tersebut, kru TV dan polisi forensik serta ahli bahan peledak berbondong-bondong ke peternakan keluarga Daniel Rom Kristiansen di Birkelse, Denmark.
Menurut sang ayah, Klaus Kristiansen, kakeknya pernah mengatakan bahwa dahulu pesawat telah jatuh ada di November 1944.
3. Plot Aksi Teror yang Targetkan Raja Salman Digagalkan
Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud ke sejumlah negara Asia bukannya tanpa risiko. Pada Selasa, 7 Maret 2017, aparat Malaysia mengumumkan telah menahan sejumlah militan asal Yaman -- yang ditangkap jelang kunjungan pemimpin negara petro dolar tersebut.
Seperti dikutip dari Arab News, Rabu 8 Maret 2017, seorang sumber kepolisian menyebutkan, empat militan yang ditangkap berasal dari kelompok pemberontak Houthi yang telah memerangi pasukan Yaman.
Pasukan Yaman didukung oleh koalisi pimpinan Saudi selama dua tahun terakhir.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.