Sukses

9-3-1961: Ivan Ivanovich, Boneka Ini Bantu Uni Soviet Kalahkan AS

Ivan Ivanovich dua kali terbang ke angkasa luar, meretas mimpi Uni Soviet mengalahkan AS dalam hal antariksa.

Liputan6.com, Moskow - Namanya terdengar sangat Rusia: Ivan Ivanovich. Pada 9 Maret 1961, sang 'kosmonot' terbang ke angkasa luar, menumpang Korabl-Sputnik 4.

Ia tak sendirian menuju angkasa luar, ditemani seekor anjing bernama Chernushka, beberapa jenis reptil, 80 tikus, dan seekor marmut atau guinea pig. Beberapa hewan itu bahkan ditempatkan di dalam tubuhnya.

Jangan salah sangka, meski mirip orang kebanyakan, Ivan Ivanovich bukanlah manusia melainkan manekin. Ia dibuat sehidup mungkin, dengan wajah yang membingkai mata, alis, bulu mata, juga mulut.

Boneka plastik itu juga dipakaikan baju khusus antariksawan, dengan tulisan 'MAKET' di balik kaca helmnya. Dalam Bahasa Rusia, maket adalag 'tiruan' atau dummy.

Hal itu dilakukan agar siapapun yang menemukannya tak mengira manekin itu adalah kosmonot yang tewas atau bahkan alien.

Untuk menguji sistem komunikasi pesawat ruang angkasa, sebuah rekaman paduan suara yang bisa disetel otomatis dipasang di tubuh Ivanovich.

Ivan Ivanovich dua kali terbang ke angkasa luar, meretas mimpi Uni Soviet mengalahkan AS dalam hal antariksa (Wikipedia)

Ivan juga digunakan untuk menguji sistem pendaratan setelah kembali ke Bumi, ketika ia berhasil dikeluarkan dari kapsul dan diterjunkan dengan parasut. Sementara, meski mendarat dengan selamat, Chernushka tak bertahan. Anjing kecil itu mati tak lama kemudian.

Seperti dikutip dari situs Seeker, Rabu (8/3/2017), kala itu, Maret 1961, perlombaan antariksa Uni Soviet dan Amerika Serikat sedang memuncak. Kedua adidaya itu sedang berebut status sebagai negara pertama yang berhasil mengirim manusia ke luar Bumi.

Sebelumnya, pada 31 Januari 1961, Badan Antariksa Amerika Serikat NASA meluncurkan Mercury-Redstone 2 (MR-2) yang membawa seekor simpanse bernama Ham.

Tak seperti Laika -- anjing milik Uni Soviet yang mati saat mengorbit -- kapsul yang membawa Ham  tercebur di Samudera Atlantik, 16 menit, 39 detik setelah peluncuran.

Saat kapsul dibuka, Ham selamat. Sebutir apel dan setengah bagian jeruk diberikan sebagai hadiah.

Meski misi sukses, NASA menyadari, roket Redstone terlalu panas --membakar bahan bakar terlalu cepat. AS belum berani mengirim manusia ke luar Bumi.

Sementara itu, pihak Uni Soviet kembali mengirim Ivan melintasi orbit, menggunakan Korabl-Sputnik 5, pada 26 Maret 1961, ditemani anjing bernama Zvyozdochka.

Penerbangan tersebut membuka jalan bagi Vostok 1, penerbangan berawak pertama ke angkasa luar pada 12 April 1961. Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di luar Bumi.

Dengan kata lain, Ivan Ivanovich menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi penjelajahan antariksa Uni Soviet.

Kala itu, semua harapan dan ketakutan melintasi batas atmosfer Bumi diwujudkan, secara harfiah, oleh sebuah boneka.

Jika Ivan gagal, para pemimpin mungkin menyimpulkan, terlalu berisiko untuk mengirim manusia ke luar Bumi.

Sebaliknya, jika berhasil -- dan itu yang terjadi -- Ivan memungkinkan seorang Yuri Gagarin dan semua orang yang meneruskan jejaknya untuk menjelajah langit yang jauh.

Dalam bukunya, Round About the Earth, Joyce Chaplin menyebut Ivan Ivanovich sebagai,  "tiruan manusia yang mewakili kemunculan manusia sungguhan untuk menjelajah angkasa."

Tak hanya itu yang terjadi pada tanggal 9 Maret. Pada 1957, salah satu gempa terbesar pada Abad ke-20 mengguncang Kepulauan Andreanof, gugusan di Kepulauan Aleutian, Alaska.

Lindu 8,6 skala Richter di kedalaman 33 kilometer memicu gelombang tsunami. Tak ada manusia yang dilaporkan jadi korban di sekitar episentrum kala itu. Kepulauan Aleutian jarang penduduknya. Kalaupun ada, kematian menimpa kawanan domba. 

Meski demikian, guncangan memicu gelombang raksasa, salah satunya yang menghantam Hawaii.

Saat itulah korban jiwa jatuh. Dua orang, pilot dan fotografer tewas saat berusaha mendokumentasikan kedatangan tsunami dari sebuah pesawat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini