Sukses

RS Militer Terbesar Afghanistan Diserang Bomber, 2 Orang Tewas

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di RS Militer Kabul, Afghanistan.

Liputan6.com, Kabul - Sekelompok orang menyerbu sebuah rumah sakit militer terbesar di Kabul, Afghanistan. "Baku tembak sedang berlangsung," kata Kementerian Pertahanan Afghanistan.

Seorang dokter mengatakan, ia melihat seorang pria bersenjata mengenakan jubah medis. Lalu tiba-tiba, ia mengeluarkan senapan serbu tersembunyi dan menembakkannya.

"Satu orang tewas, salah satu penyerang juga mati. Semua pasien telah dievakuasi," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/3/2017).

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, melalui kantor berita Amaq.

Presiden Ashraf Ghani mengatakan, serangan di Rumah Sakit Sardar Daud yang memiliki 400 tempat tidur itu seperti menginjak-injak nilai-nilai kemanusiaan.

"Dalam semua agama, rumah sakit dianggap sebagai situs yang kebal dan menyerangnya seperti menyerang seluruh Afghanistan," kata Ghani.

Kronologi Serangan

Serangan dimulai pukul 09.00 waktu setempat pada Rabu 8 Maret 2017 ketika salah satu militan meledakkan diri di gerbang selatan rumah sakit - yang dekat kedutaan AS. Tiga penyerang kemudian masuk ke halaman. 

Mereka memasuki lantai kedua dan ketiga dari rumah sakit, membawa senjata dan granat tangan lalu mulai melepaskan tembakan.

"Aku melihat seorang penyerang bunuh diri mengenakan jubah putih melepaskan tembakan ke arahku. Aku melompat dari tangga, ia lalu menembaki salah satu rekanku," kata Abdul Qadir, seorang dokter yang berhasil melarikan diri.

Anggota staf rumah sakit lain menulis di Facebook: "Penyerang berada di dalam rumah sakit. Doakanlah kami..."

Pasukan Komando Afghanistan kemudian dikerahkan ke rumah sakit dari helikopter, sementara petugas lainnya menutup jalan-jalan di sekitar.

"Satu penyerang tewas, lainnya bersembunyi di bawah tangga serta kamar mandi," ungkap salah seorang juru bicara pertahanan.

"Setidaknya 29 orang terluka," lapor Tolo TV mengutip Kementerian Kesehatan Afghanistan.

Wakil pemimpin de-facto Afghanistan, Abdullah Abdullah, mengutuk serangan itu melalui Twitter. Ia bersumpah untuk membalas kematian para korban.

Sebelum peristiwa ini, 16 orang tewas dalam serangan bunuh diri ganda oleh Taliban di Kabul pekan lalu. Itu adalah serangkaian serangan terbaru menantang pihak berwenang Afghanistan, setelah kelompok militan itu bangkit awal musim semi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.