Sukses

Kepala FBI Tolak Klaim Trump yang Tuduh Obama Sadap Teleponnya

Kepala FBI James Comey, menolak klaim Presiden Donald Trump bahwa Barack Obama telah menyadap teleponnya.

Liputan6.com, Washington DC - Kepala FBI James Comey, menolak klaim Presiden Donald Trump bahwa Barack Obama telah menyadap teleponnya. Comey dilaporkan telah meminta Departemen Kehakiman AS untuk menolak tuduhan bahwa Obama memerintahkan penyadapan telepon Trump selama kampanye pemilihan presiden tahun lalu.

Dikutip dari BBC, Senin (6/3/2017), Departemen Kehakiman belum mengeluarkan pernyataan atas laporan terakhir itu.

Tudingan Trump terhadap Obama dilayangkan pebisnis itu melalui Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

"Mengerikan! Baru saja terkuak bahwa Obama 'menyadap jaringan telepon' di Trump Tower sebelum kemenanganku. Tak ada yang ditemukan. Ini adalah bentuk McCarthyisme!," tulis Trump Sabtu pagi 4 Maret 2017 waktu setempat.

Istilah 'McCarthyism' yang diucapkan Trump merujuk pada praktik upaya anti-komunis Senator AS dari Partai Republik Joseph McCarthy pada periode 1950-1954.

Sejumlah orang yang tertuduh terkait Partai Komunis masuk daftar hitam bahkan kehilangan pekerjaan, meski tak ada bukti keterlibatan mereka. Istilah itu mulai digunakan secara umum untuk menyebut tuduhan sembrono tanpa dasar pada saingan politik.

Donald Trump kembali melontarkan tuduhannya di Twitter. "Apakah legal bagi presiden yang masih menjabat untuk 'menyadap' capres sebelum pilpres?"

Sementara itu Barack Obama membantah tuduhan Presiden Donald Trump tersebut. Juru mantan Presiden AS itu menyebut klaim tersebut palsu.

"Aturan utama di pemerintahan Obama adalah, tidak ada seorang pejabat Gedung Putih yang dapat menganggu penyelidikan independen yang dipimpin oleh Kementerian Kehakiman," ujar juru bicara pihak Obama, Kevin Lewis.

"Pada praktiknya, tidak satu pun, baik Presiden Obama maupun pejabat Gedung Putih pernah memerintahkan pengintaian terhadap warga AS. Setiap tuduhan, palsu," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.