Sukses

Jasad WN Jerman yang Dipenggal Kelompok Abu Sayyaf Ditemukan

Jurgen Kantner dieksekusi kelompok Abu Sayyaf setelah mereka gagal mendapatkan uang tebusan senilai Rp 8 miliar.

Liputan6.com, Manila - Militer Filipina mengumumkan telah menemukan jasad seorang warga negara Jerman yang dipenggal kelompok Abu Sayyaf pekan lalu. Jurgen Kantner (70) dieksekusi setelah pihak penyandera gagal mendapat uang tebusan senilai US$ 600 ribu atau setara dengan Rp 8 miliar.

Pejabat militer Filipina mengatakan, pasukan marinir menemukan tubuh Kantner pada Sabtu malam di sebuah kawasan terpencil di Sulu, lebih dari 1000 kilometer di selatan Manila.

"Angkatan bersenjata Filipina melanjutkan berbagai upaya untuk memenuhi komitmen mengembalikan jenazah korban ke tanah kelahirannya sehingga dapat dilakukan penguburan yang layak," ujar Juru bicara militer Filipina, Edgard Arevalo seperti dikutip The Guardian, Minggu, (5/3/2017).

Kapal Kantner, the Rockall, ditemukan pada 7 November di Filipina selatan di mana di dalamnya ditemukan pula jasad teman wanita Kantner, Sabine Merz. Kelompok Abu Sayyaf mengklaim bertanggung jawab atas penculikan itu.

Saat ini jasad Kantner berada di kamar mayat rumah sakit militer di Sulu. Para petugas terkait tengah mempersiapkan dokumen untuk proses pemulangan jenazah.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa lalu meminta maaf karena gagal menyelamatkan Kantner. Ia menegaskan bahwa operasi terhadap kelompok militan telah ditingkatkan.

Dalam beberapa hari terakhir, militer Filipina terlibat bentrokan dengan kelompok Abu Sayyaf. Peristiwa tersebut menewaskan 14 anggota kelompok militan dan mencederai 18 anggota mliter.

Kelompok Abu Sayyaf berdiri melalui dana yang diperoleh dari kerabat pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden pada tahun 1990-an. Mereka dikenal kerap menjalankan praktik penculikan orang asing dan warga lokal yang berujung pada permintaan uang tebusan.

Nyawa korban dipastikan melayang jika tebusan tidak diberikan. Tahun lalu, kelompok tersebut menghabisi dua warga Kanada. Hingga saat ini, kelompok Abu Sayyaf diyakini masih menahan setidaknya 19 warga negara asing dan enam warga Filipina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.