Sukses

Korsel: 4 Pria di Balik Kematian Kim Jong-nam Intel Korea Utara

Empat orang yang langsung meninggalkan Malaysia setelah Kim Jong-nam tewas adalah mata-mata Korut, bekerja di Kementerian Keamanan Negara.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kematian Kim Jong-nam, kakak tiri dari petinggi Korea Utara masih diselimuti misteri. Dugaan sementara, anak sulung Kim Jong-ill itu mati diracun dengan VX nerve agent, yang menurut PBB masuk kategori senjata pemusnah massal.

Dugaan bahwa Pyongyang ada di balik kematian itu pun semakin menguat. Namun, hal itu dibantah habis-habisan oleh Korea Utara. Setelah mengungkapkan ada dua kementerian Korut terlibat dalam insiden kematian Kim Jong-nam, dinas intelijen Korea Selatan mengatakan empat orang yang meninggalkan Kuala Lumpur setelah Jong-nam tews adalah mata-mata.

Korsel: 4 Pria di Balik Kematian Kim Jong-nam Intel Korea Utara (AFP)

Menurut intel Seoul yang bekerja untuk Kementerian Keamanan Negara di Pyongyang, empat dari tujuh nama yang diumumkan Malaysia terlibat pembunuhan Kim Jong-nam. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (28/2/2017).

Kim Jong-nam tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA2). Pada Senin, 13 Februari 2017, Siti Aisyah dan Doan Thi Huong mendekati Kim Jong-nam yang berada di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA2). Mereka menyemprot dan mengusapkan cairan ke wajah Kim Jong-nam.

Siti maupun Huong menyangka mereka sedang ambil bagian dalam acara lelucon reality show. Mereka mengira cairan yang diduga kuat VX nerve agent itu sebagai minyak atau baby oil.

Menurut Malaysia, racun itu diberikan dalam jumlah besar, sehingga Kim Jong-nam tewas dengan penuh kesakitan hanya dalam kurun waktu 15-20 menit.

Polisi Malaysia menangkap pria Korea Utara bernama Ri Jong-chol beberapa hari setelah pembunuhan itu.

Enam pria Korea Utara lainnya diduga pelaku dan terkait dengan kematian itu.

Empat orang di antaranya kabur dari Kuala Lumpur setelah penyerangan itu. Mereka menggunakan rute yang cukup panjang menghindari China untuk kembali ke Pyongyang.

Dua pria lainnya adalah sekretaris kedua kedubes dan pegawai maskapai Korut, Air Koryo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.