Sukses

26-2-1993: Teror Bom WTC di New York

Teror bom di WTC New York menghancurkan 3 lantai beton. Membuat debu dan puing-puing berhamburan serta memicu kebakaran.

Liputan6.com, New York - Hari ini 24 tahun silam, sejarah mencatat telah terjadi ledakan dahsyat di World Trade Center atau gedung WTC di New York, Amerika Serikat.

Sebuah bom mobil diduga meledak di bawah gedung WTC tersebut, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya.

Ledakan besar terjadi pada pukul 12.18 waktu setempat di parkir mobil bagian Secret Service yang terletak di bawah dan antara bangunan tertinggi di New York.

Ledakan tersebut meninggalkan lubang menganga di dinding di atas jalan stasiun bawah tanah. Sebagian besar dari mereka yang meninggal diyakini tertimpa langit-langit stasiun.

Sebanyak tiga lantai beton hancur, debu dan puing-puing berhamburan, serta memicu kebakaran yang membuat asap tebal di salah satu bagian dari Twin Towers yang terdiri dari 110 lantai.

Dilansir dari BBC on This Day, aksi pengeboman pada 26 Februari 1993 itu mengejutkan Amerika yang kebal dari aksi terorisme di mana telah melanda bagian lain dari dunia.

Gubernur negara bagian New York yang emosional, Mario Cuomo pun buka suara kepada wartawan: "Kita semua memiliki perasaan yang terganggu, ada orang asing atau kekuatan yang pernah melakukan ini kepada kami. Sampai sekarang kami kebal...", katanya.

Kondisi Kacau

Pasca-ledakan, kekacauan pun terjadi. Ribuan pekerja kantor terjebak ketika asap mengepul di bangunan tersebut.

Saat itu tak ada lift yang berfungsi, pencahayaan pun nihil sehingga terjadi kekacauan tersebut.

Orang-orang tak tahu apakah akan diam di kantor, atau dengan keberanian keluar bangunan dengan turun dari tangga darurat yang penuh asap.

"Rasanya seperti sebuah pesawat menabrak gedung," kata Bruce Pomper, seorang broker berusia 34 tahun.

Asap yang semakin tebal di bangunan pasca kebakaran, membuat mereka yang terjebak di dalamnya kesulitan bernapas. Beberapa orang akhirnya memecahkan jendela dengan perabot kantor.

Ratusan orang lainnya berhamburan keluar dari gedung, terengah-engah dan tertutup jelaga.

Petugas penyelamat berjuang untuk memberikan oksigen ke orang-orang yang terjebak di lantai atas. Diperkirakan sekitar 100.000 orang bekerja dan mengunjungi menara setinggi 1.700 kaki itu setiap harinya.

Ledakan terjadi saat jam tersibuk di gedung WTC tersebut.

Beberapa orang menelepon polisi New York, mengklaim berada di belakang serangan itu. Namun pemerintah tak mau berspekulasi terkait dalang serangan tersebut.

Belakangan diketahui bahwa serangan itu dirancang oleh Ramzi Yousef, Mahmud Abouhalima, Mohammad Salameh, Nidal A. Ayyad, Abdul Rahman Yasin dan Ahmad Ajaj. Mereka menerima bimbingan dari Khaled Sheikh Mohammed -- ayah Yousef.

Sementara itu pada tanggal yang sama tahun 2001 tercatat sebagai momen saat pihak Taliban merusak dua patung Buddha raksasa di Bamiyan, Afganistan. Sedangkan pada 26 Februari 2013, terjadi kecelakaan balon udara di Luxor, Mesir yang menewaskan 19 orang penumpang dan membuat 2 lainnya luka-luka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini