Sukses

Bos Penjual Ponsel Termurah Dunia Rp 49 Ribu Ditangkap

Goel merupakan direktur Ringing Bells, sebuah perusahaan India yang mengklaim menjual smartphone termurah di dunia.

Liputan6.com, New Delhi - Direktur Ringing Bells, sebuah perusahaan India yang mengklaim menjual smartphone termurah di dunia ditangkap atas tuduhan penipuan. Mohit Goel ditahan setelah salah satu distributor ponsel mengeluhkan ia belum menerima sejumlah handset yang telah dibayarnya.

Ponsel pintar bernama Freedom 251 itu dijual seharga 251 rupee atau setara dengan Rp 49 ribu. Pre-sale produk itu telah dilakukan pada Februari 2016.

Perusahaan distribusi, Ayam Enterprises menjelaskan, pihaknya telah membayar senilai Rp 599 juta setelah Goel membujuk untuk mendistribusikan ponsel pintar tersebut. Sementara barang yang mereka terima hanya senilai Rp 279 juta.

Staf perusahaan Ayam Enterprise pun mengaku mendapat ancaman kematian jika mereka "terus menerus menagih uang mereka".

Terkait hal ini, juru bicara kepolisian Rahul Srivastava mengonfirmasi penangkapan Goel. Srivastava menjelaskan lebih lanjut bahwa Goel akan muncul di pengadilan pada Jumat waktu setempat.

"Sejumlah keluhan serupa telah diajukan terhadap dia dari beberapa negara bagian. Kami ingin menyelidiki ini secara menyeluruh. Sangat penting bagi kami untuk mengekspos penipuan ini karena orang-orang tidak bersalah terpaksa kehilangan uang yang berasal dari jerih payah mereka," demikian disampaikan Srivastava seperti dilansir BBC, Jumat, (24/2/2017).

"Kami melihat terjadi peningkatan jumlah kasus penipuan yang berkaitan dengan teknologi. Saya menyerukan agar orang memastikan lebih dulu sebelum menginvestasikan uang mereka dalam skema jenis ini," tambahnya.

'Skema Ponzi'

Ringing Bells pertama kali menerima pembayaran pada Februari tahun 2016 dan berjanji akan mengirimkan barang pada bulan Juni. Saking banyaknya permintaan akan handset murah yang dijual online, server perusahaan bahkan sempat mengalami gangguan.

Dalam acara soft launching, Goel mengatakan ponsel pintar tersebut merupakan produk lokal sebagai bagian dari program "Make in India" yang dipromosikan secara agresif oleh pemerintahan PM Narendra Modi.

Meski demikian ada banyak pertanyaan tentang model bisnis yang dijalankan Ringings Bells tentang bagaimana mungkin ponsel pintar tersebut dijual begitu murah. Beberapa analis menjelaskan bahwa penjualan Freedom 251 itu menggunakan "Skema Ponzi".

Skema Ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.