Sukses

Satu Eksekutor Kim Jong-nam Terkena Efek Racun, Siti Aisyah?

Kepolisian Malaysia mengatakan ada satu terduga pelaku yang diduga terjangkit efek racun VX nerve agent.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepala Polis Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan, salah seorang eksekutor Kim Jong-nam diduga mengalami efek akibat racun VX nerve agent.

Namun, ia menolak membeberkan siapa terduga pelaku yang terkena efek racun mematikan itu, Siti Aisyah (25) atau Dong Thi Huong (28). 

"Dia menderita sakit," ucap Abu Bakar seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (24/2/2017).

Walau memastikan hal itu, Abu Bakar mengatakan menolak memberikan keterangan lebih jauh soal ini.

Salah seorang pelaku diketahui adalah WNI bernama Siti Aisyah. Selain Siti, aparat keamanan Malaysia juga menangkap warga negara Vietnam.

Jong-nam diduga dibunuh memakai VX nerve agent, pertama kali diungkapkan oleh Departemen Kimia Malaysia dan diumumkan oleh polisi setempat.

Temuan ini mengikuti analisis awal dari zat yang diusapkan ke wajah dan mata korban, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (24/2/2017), substansi yang sangat beracun itu juga dikenal sebagai etil N-2-Diisopropylaminoethyl Methylphosphonothiolate yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal.

Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mengatakan, VX adalah yang paling ampuh dari semua zat kimia pelumpuh saraf dan digunakan dalam "perang kimia".

Polisi Malaysia mengatakan, Centre for Chemical Weapon di negara mereka masih menganalisis barang-barang Kim Jong-nam lainnya.

Kim Jong-nam yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar negara asalnya di [Korea Utara]( 2866473 ""), meninggal pada 13 Februari. Ia mengalami kejang dalam perjalanan ke rumah sakit setelah mengeluh seorang wanita menyemprotkan bahan kimia di wajahnya saat berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Dari rekaman CCTV yang dipublikasikan, juga terlihat ada seorang wanita yang menyeka wajah Kim Jong-nam. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.