Sukses

Wakil PM Malaysia: Media Harus Berperan Menghapus Prasangka

Menurut wakil PM Malaysia, peran media sebagai penyambung pesan yang tak berubah akan sulit berjalan beriringan dengan globalisasi dunia.

Liputan6.com, Bandung - Deputi Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi menyorot peran media sebagai penyampai informasi dalam beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, media sudah saatnya berubah.

Keterangan tersebut disampaikannya dalam Forum Regulator Penyiaran Negara-Negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (IBRAF) yang diselenggarakan di Bandung. Dia mengatakan, media saat ini sudah saatnya memainkan peran sebagai sarana edukasi masyarakat.

"Mari kita mereorientasi media, mari memperluas kegunaan media sebagai sebuah sarana pendidikan dan kendaraan bagi kebudayaan untuk mengurangi prasangka-prasangka yang ada," sebut Ahmad di Bandung, Jawa Barat pada Rabu (22/2/2017).

Peran baru seperti ini dinilai sangat penting untuk dilakukan. Menurut Ahmad, peran media sebagai penyambung pesan yang tak berubah akan sulit berjalan beriringan dengan globalisasi dunia. Bahkan sangat mungkin untuk tertinggal.

"Media-media baru harus terhubung dengan globalisasi, kita harus mengakui itu. Karena globalisasi punya efek besar dalam media sebagai sarana penyampai pesan damai atau perang," kata Ahmad.

"Kami pun tak akan bisa mengerti media dan juga jurnalisme tanpa globalisasi," sambung Deputi PM Malaysia itu.

Bila media menjelankan perannya ini, Ahmat sangat yakin harmonisasi dan perdamaian dunia yang jadi tema IBRAF 2017 akan jadi kenyataan.

"Media bisa dan bahkan harus menggunakan dimensi kecerdasan untuk harmonisasi dan perdamaian global," tegas Ahmat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.