Sukses

Bertikai dengan Etnis Rohingya, 2 Aparat Myanmar Terluka

Liputan6.com, Yangon - Setidaknya dua aparat keamanan Myanmar terluka dalam kericuhan sebuah di Negara Bagian Rakhine. Diduga mereka terlibat pertikaian berdarah dengan kelompok Rohingya.

Dari keterangan Pemerintah Myanmar, bentrokan tersebut terjadi selama lima menit. Kejadian berlangsung dekat perbatasan Bangladesh.

"Aparat keamanan kami menyediakan tenaga keamanan untuk para pekerja yang sedang mengejarkan pagar dari post 56 dan 57 di Kota Buthudaung," sebut keterangan pers Aparat Keamanan Myanmar seperti dikutip dari Asian Correspondent, Senin (20/2/2017).

"Mereka diserang 30 orang bersenjata yang tak dikenal dengan seragam serba hitam yang datang dari perbukitan di wilayah Bangladesh," tambahnya.

Mereka menambahkan, ada potensi korban luka bertambah dan ditemukannya korban jiwa. Hal ini karena investigasi di tempat kejadian belum rampung.

Untuk memperlancar investigasi, aparat keamanan Myanmar telah berkomunkasi dengan Pasukan Penjaga Perbatasan Bangladesh.

Adanya insiden tersebut membuat pernyataan dari Pemerintah Myanmar yang dikeluarkan belum lama ini soal keamanan di Rakhine sudah stabil mulai diragukan kebenarannya.

Wilayah Rakhine sejak akhir 2016 lalu menjadi sorotan. Pasalnya, aparat keamanan Myanmar melancarkan operasi keamanan setelah 9 polisinya tewas dekat perbatasan Myanmar.

Operasi ini diduga ditargetkan kepada kelompok minoritas Muslim Rohingya. Akibatnya 69 ribu orang Rohingya memutuskan kabur ke Bangladesh.

Kejadian di Rakhine, Myanmar mendapat perhatian khusus dari PBB. Organisasi multilateral dunia tersebut menyebut insiden di Rakhine masuk dalam kejahatan kemanusian dan upaya pembersihan etnis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini