Sukses

Eksekutor Kakak Kim Jong-un Dituding Amatiran, Ini Alasannya

Dua orang eksekutor yang menghabisi nyawa Kim Jong-nam salah satunya berasal dari Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan mata-mata Korea Utara, Kim Hyon-hui berkomentar atas pembunuhan kakak pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Menurutnya, dua orang eksekutor terlihat seperti amatir.

Diwawancarai oleh media Jepang Mainichi, Hyon-hui yang dikenal sebagai otak pengeboman pesawat Korean Air Jet pada 1987 ini mengatakan, kedua orang tersebut seperti terlihat tidak terlatih.

"Saya merasa sangat curiga," ujar Hyon-hui kepada Mainichi yang dikutip Sabtu (18/2/2017).

"Mereka sama sekali tidak terlihat pernah terlibat dalam pelatihan psikologi, pendidikan di Korea Utara," sambung dia.

Dia mengatakan, biasanya mata-mata yang sudah terlatih melakukan aksinya dengan sangat rapih. Bahkan, tidak perlu lari untuk kabur usai mengeksekusi korban.

Hyon-hui pun yakin Pemerintah Korut adalah dalang pembunuhan. Pasalnya, aksi tersebut dilakukan dekat dengan perayaan hari lahir Kim Jong-il yang dirayakan tiap 16 Februari.

Kematian [Jong-nam]( 2858969 "") dikonfirmasi Kepolisian Malaysia pada 15 Februari 2017. Pria tersebut tewas di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat mengatakan, kejadian berlangsung pada pukul 21.00.

Saat itu, Jong-nam tengah menunggu pesawat yang akan berangkat ke Macau. Burung besi tersebut dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.00.

"Awalnya, dia terlihat bertanya kepada petugas keberangkatan bandara bahwa ada seseorang merangkulnya dari belakang dan menyemprotkan cairan ke wajahnya," sebut Ahmat seperti dikutip dari The Star.

Setelah menyemprotkan cairan, Kepolisian Malaysia mengatakan, kedua pelaku langsung kabur.

"Ia meminta tolong kepada resepsionis bandara. Mereka lalu mengantar dia ke klinik yang berada di bandara," sambungnya.

Di tempat tersebut, Jong-nam mengaku pusing. Tak cuma itu, anak Kim Jong-il ini pun sempat kejang-kejang.

"Dia dibawa menggunakan tandu dan dilarikan langsung ke rumah sakit di Putrajaya di tempat tersebut dirinya diumumkan telah meninggal dunia," ucapnya.

"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait hal-hal yang terjadi," tukas Ahmat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini