Sukses

Top 3: Permintaan Ampun Kakak Kim Jong-un Agar Tak Dibunuh

Temuan-temuan baru terkait pembunuhan kakak Kim Jong-un di Malaysia masih menyedot perhatian pembaca.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan kasus kematian kakak Kim Jong-un masih mendapat perhatian dari para pembaca Liputan6.com kanal Global pada Jumat pagi (17/2/2017). Artikel tentang dugaan minta ampun Kim Jong-nam agar tak dibunuh oleh adik tirinya paling jadi sorotan. 

Artikel lainnya yang juga tak kalah menarik adalah terkait peristiwa pembunuhan di Bandara Malaysia tersebut, dua wanita tersangka pelaku ternyata memegang paspor Vietnam dan Indonesia. 

Masih dari Malaysia, pemerintah Putrajaya menegaskan Kuala Lumpur tak boleh jadi kota terbelakang seperti Jakarta karena mengizinkan sepeda motor jadi angkutan publik 

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:

 

1. Kakak Kim Jong-un Sempat Minta Ampun agar Tak Dibunuh

Kakak laki-laki Kim Jong-un, Kim Jong-nam (AP)

Kakak tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, tewas dalam sebuah serangan di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017. Peristiwa itu terjadi setelah beberapa tahun sebelumnya ia meminta adiknya untuk mengampuninya.

Menurut direktur National Intelligence Service Korea Selatan, Lee Byung-ho, pada 2012 Kim Jong-un menerima sebuah surat dari Kim Jong-nam. Isinya, permintaan agar pemimpin Korut itu menarik keputusan untuk membunuh dirinya.

"Kami tak punya tempat untuk pergi, tempat untuk bersembunyi. Kami sangat menyadari bahwa satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah bunuh diri," demikian surat Kim Jong-nam kepada adiknya seperti dikatakan oleh salah satu pejabat Korsel.

Selanjutnya...

 

2. Pengakuan Wanita Berkaus LOL Tersangka Pembunuh Kakak Kim Jong-un

Wanita Asia yang diduga membunuh kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Jong-nam. (CCTV media Korut/YTN)

Ada dua perempuan dalam pusaran kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Kakak kandung pemimpin Korea Utara itu dihabisi di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia. Siapa pembunuh dan mengapa nyawanya harus diakhiri, masih jadi misteri.

Media Korsel sempat menyebut, keduanya adalah mata-mata yang dikirim rezim Pyongyang untuk menghabisi korban.

Namun, belakangan diketahui, kedua wanita tersebut memegang paspor Vietnam dan Indonesia.

Selanjutnya...


3. Pejabat Malaysia: Jakarta Terbelakang Karena Izinkan Ojek Online

Ilustrasi Ojek Online (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Pemerintah Malaysia melarang motor digunakan sebagai transportasi publik seperti kebanyakan negara-negara Asia Tenggara. Menurut, Wakil Menteri Transportasi, Datuk Ab Aziz Kaprawi, penggunaan motor untuk transportasi publik adalah sebuah kemunduran.

Kaprawi ingin Malaysia jauh lebih modern. Menurutnya, memperbolehkan transportasi publik roda dua seperti di Thailand dan Indonesia justru tidak produktif.

"Kami tidak ingin mengalami kemunduran seperti Jakarta atau Bangkok. Kami ingin menjadi negara yang maju seperti Singapura dan London dengan publik transportasi yang pantas," kata Kaprawi seperti dikutip dari The Malay Online, Kamis 16 Februari 2017.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini