Sukses

4 Fakta Menarik Kakak Tiri Kim Jong-un yang Dihabisi di Malaysia

Kim Jong-nam dihabisi di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Diduga atas perintah adiknya, Kim Jong-un.

Liputan6.com, Pyongyang - Senin pagi, 13 Februari 2017 pukul 09.00, Kim Jong-nam ada di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Pesawat yang akan membawanya ke Makau, di mana keluarganya berada, akan mengudara sejam lagi.

Tiba-tiba, seseorang -- atau dua orang -- menyerangnya. Seperti dikutip dari Bernama, sejumlah aparat mengatakan, seorang perempuan tiba-tiba menyergapnya dari belakang dan menutup wajah korban dengan kain yang dibubuhi cairan.

Sebelumnya dilaporkan, semprotan atau jarum digunakan untuk melumpuhkan kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong-un itu.

Kabar kematian Kim Jong-nam dikabarkan media Korea Selatan pada Selasa pagi. Sementara, pihak berwenang Malaysia baru melaporkan kematian mendadak seorang warga Korut.

Polisi kemudian merilis pernyataan yang mengutip dokumen perjalanan korban, yang mengidentifikasi korban sebagai 'Kim Chol' yang lahir pada 10 Juni 1970.

Setelah penyerangan tersebut, Jong-nam sempat pergi ke konter di KLIA, meminta pertolongan. Namun, ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Korban merasa seseorang membekap wajahnya dari belakang," kata Kepala Departemen Penyelidikan Kriminal Selangor, Fadzil Ahmat kepada Reuters.

Meski merupakan anak pertama mendiang penguasa Korut Kim Jong-il, Jong-nam tak mewarisi kepemimpinan Korea Utara. Takhta Dinasti Kim justru jatuh ke tangan adiknya, Kim Jong-il. Berikut fakta soal Kim Jong-nam seperti dikutip sebagian dari News.com.au, Rabu (15/2/2017):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Putra Mahkota yang Terbuang

Kim Jong-nam lahir pada Mei 1971. Ia adalah putra dari artis Song Hye-rim, satu dari tiga perempuan yang melahirkan anak-anak Kim Jong-il.

Song Hye-rim adalah putri intelektual komunis Korea Selatan yang bermigrasi ke Utara. Ia lebih tua 4 tahun dari Kim Jong-il dan masih menikah dengan pria lain ketika keduanya menjalin hubungan cinta.

Karena itulah, Kim Jong-il menyembunyikan keberadaan kekasihnya itu, juga putranya dari sang ayah, Kim Il-sung.

Pada saat kelahiran Kim Jong-nam, Kim Jong-il menjadi kandidat penerus sang ayah. Posisinya itu terancam jika hubungan gelapnya terbongkar.

Oleh karena itu lah, Kim Jong-nam terkurung di sebuah rumah besar di Pyongyang. Saat ibunya menderita gangguan fisik dan mental, ia kemudian dikirm ke rumah bibinya, Song Hye-rang.

Ia kemudian dikirim ke Swiss untuk melanjutkan pendidikan. Jong-nam juga sempat tinggal di Rusia.

Sekitar tahun 1994-2001, Kim Jong-nam dianggap sebagai pewaris takhta ayahnya dan akan menjadi pemimpin Korea Utara berikutnya.

Namun, ketika ia tertangkap di Jepang pada 2001, menggunakan paspor palsu demi mengajak anaknya ke Disneyland, ayahnya berubah pikiran.

Kim Jong-Un dan ayahnya yang juga mantan diktator Korea Utara, Kim Jong-Il (Reuters)

 

Dalam suatu kesempatan, Jong-nam mengatakan, ayahnya berubah sikap gara-gara sikapnya yang menjadi 'pendukung reformasi' setelah menyelesaikan pendidikannya di Swiss.

Kim Jong-il, kata dia, menyebutnya berubah menjadi 'kapitalis'.

"Aku kembali ke Korea Utara, setelah menyelesaikan pendidikan di Swiss. Aku menjauh dari ayah karena sikapku yang mendukung reformasi dan pembukaan pasar. Ia melihatku dengan curiga," tulis Jong-nam dalam emailnya ke redaksi Tokyo Shimbun.

"Ayah kesepian setelah mengirimku ke luar negeri untuk bersekolah. Kemudian saudara tiriku, Jong-chol dan Jong-un, juga saudari tiriku Yo-jong lahir. Perhatiannya berpindah pada mereka."

Setelah melihat 'pengaruh pendidikan Barat' pada putra sulungnya, Kim Jong-il kemudian memperpendek masa studi anak-anaknya yang lain.

Kim Jong-nam juga mengaku ia tak tertarik mewarisi kekuasaan di Korut. Selain sebagai putra Kim Jong-il, dunia luar mengenal reputasinya sebagai playboy.

Koran Korsel, Chosun Ilbo melaporkan, ia memiliki dua istri, setidaknya satu simpanan, dan beberapa anak. Istri pertamanya tinggal di area pinggiran di utara Beijing.

Istri keduanya, Lee Hye-kyong dan dua anaknya, Han-sol dan Sol-hui tinggal di apartemen sederhana di Makau.

Sementara, simpanannya, mantan pramugai Air China, Chen Jia-Xi juga tinggal di Makau.

3 dari 5 halaman

2. Berharap Kim Jong-un Gagal

Mark Tokola, wakil presiden Korea Economic Institute di Washington berpendapat, bukan hal mengejutkan jika Kim Jong-nam dibunuh atas perintah Kom Jong-un -- adiknya sendiri.

Sebab, ini bukan kali pertamanya upaya pembunuhan dilakukan atas dirinya.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya menyebut, agen Korut Kim Yong-su mengaku merencanakan serangan ke Jong-nam pada Juli 2010.

Pada akhir 2012, Jong-nam terlihat di Singapura, setahun setelah meninggalkan Makau -- yang diduga atas dasar kecurigaan menjadi target pembunuhan.

"Ada kemungkinan bahwa motivasi pembunuhan itu terkait paranoia Ki, Jong-un," kata dia.

Meskipun ada sedikit bukti bahwa Jong-nam telah berkomplot melawan pemimpin Korea Utara, ia menyediakan alternatif bagi warga Korut yang ingin melengserkan saudaranya.

Tokola, yang menjabat sebagai wakil kepala misi di Kedutaan Besar AS di Seoul mengatakan, selama ini Jong-nam relatif tenang dalam pengasingannya. Namun, dalam pernyataan yang dikutip media Jepang, ia menyatakan menentang suksesi dinasti politik Korut.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat memimpin peluncuran rudal Pukguksong-2, Minggu (12/2). Kim mengaku puas pada hasil uji coba yang dilakukannya. (AFP PHOTO/KCNA)

Dalam buku yang diterbitkan pada 2012, My Father, Kim Jong Il, and Me, yang ditulis jurnalis Jepang Yoji Gomi -- yang mewawancara Kim Jong-nam dalam sejumlah kesempatan, ia mengharapkan kepemimpinan Jong-un gagal. '

Sebab, menurut dia, Kim Jong-un masih terlalu muda dan tak berpengalaman. Ia juga mengatakan, tanpa reformasi, Korut akan runtuh. Dan, ketika hal itu terjadi, rezim niscaya tak akan lagi bersisa.

4 dari 5 halaman

3. Bukan Korban Eksekusi Mati Pertama

Sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011, Kim Jong-un telah mengeksekusi sejumlah pejabat tingkat tinggi di Korea Utara.

Karena itulah, pemerintah Korea Selatan menyebut pemerintahannnya sebagai 'pemerintahan teror' (reign of terror).

Seorang pria melihat siaran berita kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/2). Pelaku pembunuhan Jong-nam diketahui dua wanita yang diduga kuat sebagai agen mata-mata Korut (JUNG YEON-JE/AFP)

Yang paling spektakuler adalah eksekusi mati pamannya sendiri Jang Song-thaek -- yang pernah dianggap orang kedua paling berkuasa di Korut -- dengan tuduhan pengkhianatan.

Pemerintah Korsel juga menyebut Korea Utara juga mengeksekusi wakil perdana menteri bidang pendidikan pada tahun 2016 untuk tindakan antirevolusioner yang tak dijelaskan. Pada 2015, menteri pertahanan juga dihukum mati.

5 dari 5 halaman

4. Mewariskan Pemberontakan pada Sang Anak

Perlawanan Kim Jong-an pada rezim Korut diturunkan pada sang anak, Kim Han-sol -- yang dengan berani menyebut pamannya "diktator" dalam sebuah wawancara di Finnish TV tahun 2012 lalu,

Selama dua tahu masa belajarnya di SMA internasional di Kota Mostar, di Selatan Bosnia, pihak sekolah melindunginya dari media.

Namun pada 2012 ia melakukan wawancara dengan mantan pejabat PBB Elisabeth Rehn, dan menyampaikan niatnya membuat kehidupan rakyat Korut lebih baik. Juga harapannya bagi reunifikasi dua Korea.

Keponakan Kim Jong-un (AFP)

 

Lahir di Pyongyang pada tahun 1995, Kim menggambarkan masa kanak-kanaknya yang kesepian, sebagian besar dihabiskan bersama keluarga ibunya. Tak pernah bertemu kakeknya yang dianggap bak dewa di Korut.

"Saya selalu ingin bertemu dengannya. Saya hanya ingin tahu orang macam apa dia," kata dia dalam wawancara.

Saksikan juga berita pilihan sepekan yang dimuat dalam bahasa Inggris berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.