Sukses

Seperti Ini Kelakuan 10 Penguasa Paling Jahat dalam Sejarah

Membuat daftar berisi orang-orang keji tidak mudah, karena kompleksnya kepribadian seseorang dan dikaitkan dengan perspektif pada masanya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah dunia dipenuhi dengan kisah manusia-manusia kejam yang melakukan tindakan-tindakan yang lalim, seperti di masa Romawi Kuno. Sayangnya, jumlahnya tidak sedikit.

Membuat daftar berisi orang-orang keji tersebut tidak mudah, karena kompleksnya kepribadian seseorang, apalagi ketika dikaitkan dengan perspektif pada masa tertentu.

Namun demikian, seperti dikutip dari Vintage News pada Rabu (15/2/2017), penentuan skala kekejian kemudian melibatkan pembobotan pada mereka yang malah menikmati horor yang mereka sebabkan.

Berikut ini adalah sejumlah penguasa dunia yang dikenal keji, kejam, sadis dan dingin:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Nero, Kaisar ke 5 di Romawi

Agrippa dan Kaisar Nero. (Sumber My Ancient World)

Nero memerintah Romawi antara 54 dan 68 M dan dikenal sebagai Kaisar yang meruntuhkan Kekaisaran Romawi. Ia bertanggungjawab atas kematian ribuan orang, termasuk kerabat-kerabatnya sendiri yang dibunuhnya secara sistematis.

Ia senang membakar kota-kota hingga rata dengan tanah dan membunuh dengan cara-cara tidak biasa, semisal mandi air mendidih, penikaman, penyaliban, racun, dan pemenggalan. Nero juga dikenal memperkosa banyak wanita dan menikmati merusak tubuh mereka.

Kebakaran kota Roma menewaskan banyak orang dan menimbulkan gelombang pengungsi. Nero kemudian menyalahkan warga Kristen, sehingga ribuan warga Kristen disiksa dan dibunuh secara keji misalnya tarung melawan singa atau dijadikan obor hidup.

Perilakunya memicu pemberontakan. Setelah ia sadar sedang kalah, ia bunuh diri.

3 dari 11 halaman

2. Qin Shi Huang, Kaisar Pertama China

Qin Shihuang (Sumber ranah publik)

Qin Shi Huang adalah kaisar pertama China yang bertahta antara 221 hingga 210 SM. Belum setahun memerintah, ia sudah menggusur 120 ribu keluarga. Ia pun dikenal paranoid sehingga membuatnya kejam, sadis, dan brutal terhadap rakyat.

Karena terus mendongkrak pajak, rakyatnya menjadi miskin. Selain itu, ia memusnahkan hampir semua tulisan dan buku. Bahkan, para cendekiawan pun menjadi sasarannya dan banyak di antaranya meninggal karena dikubur hidup-hidup atau dipenggal.

Ia membangun 4.700 jalan raya menggunakan tenaga kerja paksa dan ribuannya di antaranya bekerja hingga meninggal. Ia memaksa pra ilmuwan dan cendekiawan untuk mencari cara agar tidak bisa mati, sehingga 480 di antaranya didikubur hidup-hidup karena gagal memenuhi tuntutan.

Karena paranoid tentang keselamatan dan kematiannya, ia membangun mausoleum selebar 5 kilometer yang dibangun oleh 700 ribu orang. Sebagian besar pekerja mati selama pembangunan.

4 dari 11 halaman

3. Genghis Khan, Kekaisaran Mongolia

Dengan taktik yang tiada ampun dan pasukan yang setia, Genghis Khan merebak ke seantero Asia, lalu menuju Eropa. (Sumber François Philipp/Flickr)

Genghis memegang gelar sebagai Khan dari 1206 hingga 1227, dan dipandang sebagai seorang yang haus darah dan pendendam. Selama kekuasaan, ia menguasai hampir seluruh China dan daratan hingga ke Laut Kaspia. Ia dan pasukannya membantai orang-orang dari berbagai kota, baik prajurit, warga biasa, dan bahkan anak-anak.

Pembantaian dilakukan dengan berbagai cara, termasuk pencurahan cairan perak panas ke mata dan telinga para korban. Kaum wanita diperkosa di depan keluarganya, kaum miskin dipenggal, dan kaum kaya disiksa agar menceritakan di mana harta mereka.

Ia dan pasukannya diduga membunuh 700 ribu orang hanya dalam sekali pembantauan dan kerap menggunakan para musuhnya sebagai perisai manusia. Ada ribuan orang menjadi budak selama kekuasaannya

Ia diketahui telah membunuh 3/4 dari 10 juta orang yang berdiam di Dataran Tinggi Iran pada saat itu. Selama kekuasaannya, ia dan tentaranya telah membunuh 20 hingga 60 juta orang. Genghis Khan meninggal dunia karena sebab alamiah pada 1227.

5 dari 11 halaman

4. Herodes, Raja Agung Yudea

Herodes. (Sumber Vintage News)

Herodes menjadi Raja Yudea antara 37 hingga 4 SM dan paling dikenal dengan perintah pembunuhan setiap anak lelaki berusia di bawah 2 tahun di seluruh Bethlehem. Ia pun diketahui mengidap paranoia dan melakukan banyak kekejian.

Setiap orang yang dicurigai dan diyakini menjadi ancaman akan dibunuhnya, termasuk kerabat, istri, paman, dan 3 putranya sendiri. Setiap lawan dihabisinya, termasuk imam tinggi pada masa itu.

Herodes meninggal pada 4 SM karena sakit. Tapi, sebelum meninggal, ia sempat memerintahkan membunuh semua tokoh pria di Yudea agar menciptakan kedukaan luar biasa. Untunglah, perintah tersebut diabaikan.

6 dari 11 halaman

5. Wu Zetian, Kaisar Wanita di China

Tak hanya paling kaya, Wu Zetian juga masuk daftar perempuan paling berpengaruh dalam sejarah (Women of China)

Kaisar wanita China itu memerintah dari 690 hingga 705, sekaligus menjadi satu-satunya wanita yang memerintah dalam sejarah China. Tapi ia dikenal sebagai wanita yang keji, sadis, dan tega.

Wu Zetian memerintahkan penyiksaan dan pembunuhan setiap hari. Semua lawannya dihukum mati atau diasingkan. Keluarganya pun tidak luput. Ia membunuh keponakan lelaki maupun perempuan, bahkan anak perempuannya sendiri yang baru lahir.

Ia memaksa orang-orang untuk bunuh diri, termasuk putranya sendiri. Selama kekuasaannya, ribuan orang dicincang, dicekik, diracun, direbus hidup-hidup, atau dibakarl. Ia hidup hingga usia 81 tahun.

7 dari 11 halaman

6. Raja John, Inggris

Raja John. (Sumber Vintage News)

Raja John yang bengis adalah saudara lelaki Raja Richard Berhati Singa. Ia senang memanjakan diri sendiri dan diketahui telah mengkhianati bukan hanya teman dan kerabat, tapi juga negerinya sendiri. Selama masa kekuasaannya antara 1199 hingga 1216, ia membuat bangkrut negara.

Raja John keji, licik, rakus, dan serakah. Ia diketahui memiliki 12 anak di luar pernikahan dan mengasingkan orangtua dan kerabat anak-anak itu. Siapapun yang mengancam atau menjadi lawan dibunuhnya atau dijebloskan dalam penjara.

Raja John juga mencuri dari Gereja dan mengusir semua rohaniwan dari Inggris. Ia menyatakan perang melawan Prancis sehingga kehilangan puluhan ribu pasukan. Melalui sebuah kampanye, ia menyita semua harta kaum Yahudi di Inggris, lalu memenjarakan dan menyiksa para korbannya.

Pajak pun naik luar biasa. Belum lagi ribuan orang yang dipaksa lapar, dibutakan, disiksa, digantung, dan dipenggal. Pada saatnya ia menandatangai Magna Charta, ia kehilangan semuanya dalam peperangan, kecuali Inggris.

Untunglah ia meninggal pada 1216 sebelum melancarkan serangan besar-besaran yang mungkin bisa membuat Inggris kalah melawan Prancis.

8 dari 11 halaman

7. Tamerlane Agung, Kaisar Timurid

Timurlane. (Sumber Vintage News)

Kaisar yang juga dikenal sebagai Timur itu adalah penguasa pada Abad ke-14 yang menundukkan Asia Barat, Tengah, dan Selatan. Ia meyakini bahwa Genghis Khan adalah leluhurnya. Ia menjadi penakluk yang keji dan haus darah.

Tamerlan memerintahkan kematian ribuan orang, termasuk 200 ribu tentara dan warga sipil India yang sudah menyerah. Di Aleppo, ia memenggal 20 ribu orang, ditambah lagi 70 ribu orang di Ifshan, 70 ribu di Tikrit, dan 90 ribu di Baghdad.

Tamerlane senang menumpuk tengkorak para musuhnya hingga menjulang tinggi. Ia diduga memerintahkan kematian antara 15 dan 20 juta orang selama kekuasaannya yang berlangsung hingga 1405.

9 dari 11 halaman

8. Caligula, Kaisar ke 3 di Romawi

Caligula dan Nero sama-sama naik tahta saat berusia masih sangat muda, menjadi semakin terpuruk, kehilangan dukungan rakyat, lalu dibunuh. (Sumber listverse.com)

Pemerintah Kekaisaran Romawi antar 37 hingga 41 M, ia dikenal sadis, liar, dan angkuh. Hanya dalam 3 bulan pertama kekuasaannya, ia membantai 160 ribu hewan. Ia kemudian menderita demam otak dan diketahui mengidap penyakit mental sehingga percaya bahwa dirinya adalah dewa.

Menurutnya, para tahanan harus mengenal kematian yang menyakitkan dan mulai membunuhi para lawannya melalui penderitaan selama beberapa jam atau beberapa hari.

Anak-anak dicekit atau dipancung sementara keluarganya diminta menonton. Banyak tahanan yang diumpankan ke dalam kandang macan, singa, atau beruang liar.

Jika ia tidak menyukai seorang gladiator, ia memukuli mereka beberapa hari hingga meninggal dunia. Karena kekejiannya, orang memilih bunuh diri daripada harus berhadapan dan mati disiksa.

Caligula juga memaksa para suami menyerahkan istri-istri mereka dan bahkan melakukan incest dengan saudari perempuannya. Banyak orang menderita kelaparan pada masa kekuasaannya.

Akhirnya, pada 41 M, Casius Chaerea membunuh Caligula.

10 dari 11 halaman

9. Attila Orang Hun, Dewa Kutukan dan pemimpin Kekaisaran Hun

Attila Hun

Kekaisaran Hun membentang dari Sungai Ral ke Laut Baltik dan Sungai Danube. Ia berkuasa dari 434 hingga 453 dan dikenal sebagai barbar yang dingin, keji, dan haus darah. Tujuannya adalah menghancurkan Kekaisaran Romawi.

Ia tidak menerima orang menyerah atau memohon belas kasihan dan membunuh siapapun menurut caranya. Bukan hanya mengancam Romawi, ia juga mengancam suku-suku Teutonik. Attila dan kerumunannya percaya bahwa semua orang ada di bawah mereka dan hidup orang-orang itu tidak penting.

Attila memporak porandakan kota-kota Romawi, membunuh ribuan orang selagi bergerak dan tidak sungkan membasmi seluruh penduduk suatu kota. Ia bahkan menikmati tontonan ketika seseorang dicopoti tangan dan kakinya. Menurut Listvers, pada 453 ia meninggal dunia sambil batuk darah.

11 dari 11 halaman

10. Godfrey dari Bouillon, Ksatria Prancis

Godfrey. (Sumber Vintage News)

Ia memimpin Perang Salib I, yaitu ekspedisi militer Kristen Barat untuk merebut kembali Tanah Suci yang dikuasai pasukan Muslim. Tapi, ia juga mencoba membalas bangsa Yahudi karena pembunuhan Yesus.

Ketika tiba di Yerusalem pada 1099, pasukannya merangsek seperti badai. Semua orang yang ditemuinya akan dibabat habis tanpa pilih-pilih. Kaum Yahudi dibakar hidup-hidup ketika sedang bersembunyi dalam sinagog.

Pasukannya memburu siapapun yang mencoba melarikan diri dari kota. Jalan-jalan dipenuhi dengan timbunan tangan, tangan, dan kepala.

Ada kisah bahwa dia berjalan-jalan telanjang kaki hanya menggunakan celana dalam ketika mengarungi genangan darah hingga setinggi mata kakinya. Ia meninggal dunia pada 1100 karena terkena sampar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini