Sukses

Ini Kronologi Kematian Kakak Kim Jong-Un di Malaysia

Kakak Kim Jong-un, diduga diracun di bandar udara internasional Kuala Lumpur.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia mengonfirmasi kematian dari kakak Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Pria tersebut tewas di bandar udara internasional Kuala Lumpur.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Wilayah Selangor, Asisten Komandan Senior Polisi Fadzil Ahmat mengatakan, kejadian berlangsung pada pukul 21.00.

Saat itu, Jong-nam tengah menunggu pesawat yang akan berangkat ke Macau. Burung Besi tersebut dijadwalkan lepas landas pada pukul 22.00.

"Awalnya, dia terlihat bertanya kepada petugas keberangkatan bandara bahwa ada seseorang merangkulnya dari belakang dan melemparkan cairan ke wajahnya," sebut Ahmat seperti dikutip dari The Star, Rabu (15/2/2017).

"Ia meminta tolong kepada resepsionis bandara, mereka lalu mengantar dia ke klinik yang berada di bandara," sambungnya.

Di tempat tersebut, Jong-nam mengaku pusing. Tak cuma itu, anak Kim Jong-il ini pun sempat kejang-kejang.

"Dia dibawa menggunakan tandu dan dilarikan langsung ke rumah sakit di Putrajaya di tempat tersebut dirinya diumumkan telah meninggal dunia," jelasnya.

"Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait hal-hal yang terjadi," paparnya.

Kabar meninggalnya Jong-nam pertama kali disampaikan kepala polisi yang bertugas di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Asisten Komisaris Abdul Aziz Ali.

Ia mengatakan, seorang warga Korea berusia empat puluhan ditemukan sakit di bandara pada Senin 13 Februari kemarin.

Mengetahui peristiwa tersebut, pihak berwenang bandara segera membawanya ke rumah sakit. Namun ia tewas dalam perjalanan.

Tewasnya Kim Jong-nam akan tercatat sebagai kematian sosok berprofil tertinggi di bawah rezim Kim Jong-un sejak eksekusi paman mereka Jang Song-thaek pada Desember 2013. Kim Jong-nam sendiri dikabarkan dekat dengan pamannya.

Sejak beberapa tahun lalu, Kim Jong-nam telah menjadi target pembunuhan rezim sang adik. Pada tahun 2012, pihak Korsel mengatakan, seorang mata-mata Korut yang ditahan telah mengakui keterlibatannya dalam komplotan tabrak lari tahun 2010 di China yang menargetkan Kim Jong-nam.

Saksikan juga rangkuman berita sepekan dalam bahasa Inggris berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.