Sukses

PM Trudeau: Saya Tak Akan Menggurui Trump soal Larangan Imigran

Dalam pertemuan, Donald Trump dan Justin Trudeau secara hati-hati bersikap tidak saling mengkritik terkait sejumlah persoalan sensitif.

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bertemu di Gedung Putih pada Senin, 13 Februari 2017 waktu setempat. Pada kesempatan itu, mereka menekankan komitmen untuk saling bekerja sama.

Dalam keterangan pers bersama, Presiden Donald Trump mempertahankan kebijakan anti-imigran muslimnya, dengan mengatakan, "Amerika Serikat tak bisa membolehkan sembarangan orang masuk ke negara kami."

Sementara itu, PM Trudeau membuat pernyataan tegas bahwa ia memiliki pandangan berbeda soal isu imigran.

"Banyak warga Kanada berharap, saya datang ke sini dan menggurui negara lain bagaimana mereka memerintah, tapi tidak, bukan kapasitas saya datang ke AS untuk mengajari Trump soal kebijakan kontroverisial," tegas Trudeau seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/2/2017).

"Saya hanya melakukan apa yang saya katakan dan saya menjalankannya," timpal Trump dalam konferensi pers itu.

Kedua pemimpin itu, secara hati-hati bersikap untuk tidak saling mengkritik satu sama lain terkait dengan berbagai persoalan sensitif. Keduanya, justru fokus pada kerja sama dan tujuan untuk meningkatkan perdagangan antar kedua negara.

Dua pemimpin negara itu yang saling bertolak belakang dalam berbagai isu terutama imigran. Mereka memainkan perannya masing-masing dengan baik dalam pertemuan yang terjadi pada Senin 13 Februari 2017 di Gedung Putih.

"Jelas ada waktu di mana kami saling memandang isu dengan perbedaan, tapi terselesaikan dengan baik dan saling menghormati," lanjut Trudeau.

PM Trudeau juga mengatakan ia akan fokus memerintah, "dengan cara pendekatan Kanada."

Pada waktu Presiden Trump mengeluarkan kebijakan anti-imigran muslim, Trudeau berkicau dalam Twitter menuliskan, "pemerintahan kami terus berkomitmen untuk menerima mereka yang menderita dari ketidakadilan, teror dan perang."

Dalam Twitter itu, PM yang terkenal ganteng tersebut memposting sebuah foto dirinya menyambut seorang pengungsi anak di Bandara Kanada pada tahun 2015.

Isu NAFTA

Baik Trump dan Trudeau mengatakan mereka berharap untuk terus memperkuat hubungan antara kedua negara dan keduanya berkomentar soal hubungan perdagangan.

Mengacu pada janjinya untuk menegosiasikan NAFTA, Trump mengatakan, kedua pemimpin akan "menyesuaikan" hubungan perdagangan mereka. Tapi Trump menekankan, poin penting AS dengan kesepakatan perdagangan bebas akan berpusat pada hubungan perdagangan AS dengan negara ketiga dalam kesepakatan tersebut, yaitu Meksiko.

"(Hubungan dengan Kanada) jauh lebih baik daripada apa yang terjadi di perbatasan selatan (Meksiko)," ujar Trump setelah mengatakan hubungan perdagangan AS-Kanada "sangat luar biasa."

Dikutip dari Time, Selasa, (14/2/2017), dalam konferensi pers bersama setelah serangkaian pertemuan, kedua pemimpin negara itu menekankan tujuan bersama mereka. Di mana Trump berjanji untuk bekerjasama dengan Kanada dalam banyak hal.

Setali tiga uang dengan Trump, Trudeau pun menyebut akan menjalin hubungan lebih erat dengan AS, meski hubungan antar negara tetangga akan cukup kompleks.

Trudeau mengatakan bahwa perekonomian Kanada "sangat tergantung" pada hubungan dengan AS dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada retorika populis Trump dengan mencatat bahwa kedua orang itu "terpilih karena komitmennya untuk mendukung kelas menengah, bekerja keras untuk orang-orang yang membutuhkan kesuksesan."

Hubungan AS-Kanada sangat penting, karena lebih dari 75 persen ekspor Kanada ke Negeri Paman Sam, sementara ekspor AS ke Kanada 18 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trudeau Tampil 'Beda'

Ini adalah pertemuan pertama Trudeau dengan presiden AS di bawah kepemimpinan Donald Trump

Pada pertemuan sebelumnya dengan pemerintahan Barack Obama, Trudeau memperlihatkan gesture bahwa negara tetangganya mampu menerima pandangan liberal dan tampilan mudanya.

Demikian pula dengan Obama yang kemudian kerap bertemu dengan Trudeau, berdiskusi dengan koalisi mudanya itu untuk mendapatkan nasihat terkait agenda progresif Obama.

Menurut pandangan analisis politik CNN, Trudeau tampil berbeda saat bertemu Trump dan Obama. PM ganteng itu mencoba untuk menyeimbangkan hubungan dengan AS dan membawa mandat dari rakyat Kanada untuk menekan Trump terkait kebijakan kontroverisialnya.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan diskusi meja bundar dengan para eksekutif wanita dari Amerika Serikat dan Kanada. Trump dan Trudeau pun mengumumkan sebuah gugus tugas yang difokuskan pada perempuan.

Trump mengatakan penting untuk memastikan bagaimana perempuan bisa bekerja dan berkembang. Sedangkan PM Trudeau menekankan, perempuan harus bisa mengatasi hambatan untuk sukses dalam bisnis.

Putri Trump, Ivanka Trump hadir pada pertemuan tersebut dan membantu merekrut peserta serta menetapkan agenda. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.