Sukses

11-2-1979: Monarki Shah Iran Dikalahkan Kubu Revolusioner Islam

Monarki yang dipimpin Shah Iran, Mohammad Reza Pahlevi tamat hari itu, 11 Febuari 1979.

Liputan6.com, Teheran - Monarki yang dipimpin Shah Iran, Mohammad Reza Pahlevi tamat hari itu, 11 Febuari 1979.

Pendukung Ayatollah Khomeini merangsek dan mengendalikan ibukota Iran, Teheran. Keberhasilan itu diraih hanya 10 hari sejak Khomeini kembali dari pengasingannya di Paris.

Sementara, para serdadu kembali ke barak. Mereka akhirnya menyerah, tak lagi menyiagakan bedil mempertahankan cengkeraman kekuasaan rezim lama. 

Kemenangan pendukung Khomeini semakin lengkap setelah Perdana Menteri  Shahpour Bakhtiar, yang ditunjuk Shah Reza mengundurkan diri.

Usai meletakan jabatan, Shahpour bahkan menghilang tanpa kabar. Demikian dilansir dari BBC History

Radio Iran melaporkan rumor bahwa sang perdana menteri bunuh diri, setelah rumahnya di Teheran Utara diserang dan dibakar habis.

Khomeini setelah pulang dari pengasingan, mendorong warga Iran untuk memprotes pemerintah. Ia meminta sistem monarki dihapuskan dan diubah jadi Republik Islam.

Kobaran semangat dari Khoimeni, mendapat dukungan dari warga Iran. Kericuhan pun pecah di negara tersebut.

Para demonstran kembali turun ke jalan, merebut kendali atas kantor polisi dan kantor pemadam kebakaran. Serbuan massa memaksa para petugas lari, mempersenjatai diri dengan apapun yang mereka temukan di dalam gedung.

 

Massa juga menguasai bandara juga stasiun radio dan televisi, di mana staf yang telah melakukan pemogokan -- untuk membela Ayatollah Khomeini -- kembali bekerja dan menyiarkan berita tentang pengambilalihan negara.

Di tempat lain pengunjuk rasa membakar barikade di jalan-jalan, bahkan di pusat perbelanjaan, dan distrik bisnis di Teheran. 

Tank-tank dibiarkan teronggok di jalan, ditinggalkan para tentara Shah yang beralih kesetiaan. 

Perlawanan yang tersisa hanya berasal dari tentara elite Pengawal Istana, yang membela markas mereka di Lavizan dan dua istana. 

Total ada 100 jiwa lebih yang tewas. Sementara korban luka mencapai 200an orang.

Akhirnya pada 1 April 1979, Iran resmi berubah nama menjadi Republik Islam Iran. 

Sementara itu PM Shahpour yang diduga buhuh diri ternyata kabur ke Paris. Ia memilih bergabung dengan front pemberontakan nasional.

Namun, nahas menimpa dirinya. Pada 1991, Shahpour tewas dibunuh di ibukota Prancis tersebut.

Tak hanya itu yang terjadi pada 11 Februari. Pada tanggal yang sama pada 1953, Uni Soviet resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel. Selain itu pada 2011, Presiden Mesir Hosni Mobarak menyatakan mundur dari jabatannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini