Sukses

Bertelanjang Dada, Puluhan Wanita Gelar Protes di Argentina

Pengunjuk rasa berpendapat bahwa kaum wanita seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria untuk berjemur secara telanjang dada.

Liputan6.com, Buenos Aires - Pada Selasa lalu, puluhan wanita bertelanjang dada bersama dengan ratusan orang lain berpakaian lengkap, melakukan unjuk rasa di Buenos Aires, Argentina.

Mereka menuntut hak untuk berjemur di bawah matahari dalam keadaan bertelanjang dada.

Protes ini berlangsung setelah beberapa hari sebelumnya polisi mengusir seorang wanita bertelanjang dada dari sebuah pantai.

Sejumlah demonstrasi yang lebih kecil berlangsung di seluruh negeri dalam beberapa minggu belakangan ini sebagai respons terhadap peristiwa itu.

Seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, (9/2/2017), hingga kini masih belum jelas apakah peraturan di Argentina memperbolehkan seorang wanita untuk tampil telanjang dada di muka umum.

Dalam melakukan tindakannya, pihak kepolisian menerapkan aturan pidana nasional yang melarang "tampilan tidak senonoh" sebagai dasar untuk meminta kaum wanita telanjang dada meninggalkan pantai.

Namun demikian, setelah kejadian tersebut, setidaknya ada satu hakim yang memutuskan bahwa bertelanjang dada bukanlah ranah pidana.

Mereka yang melakukan unjuk rasa berpendapat bahwa kaum wanita seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria untuk berjemur dengan bertelanjang dada.

Pengunjuk rasa berpendapat bahwa kaum wanita seharusnya mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria untuk berjemur secara telanjang dada. (Sumber Associated Press)

Beberapa di antara demonstran menuliskan slogan pada tubuh mereka dan mengusung pernyataan, "Payudara yang mengusik mereka hanyalah payudara yang tidak dijual."

Unjuk rasa di pusat Buenos Aires ini mengikuti protes tahun lalu yang diikuti puluhan ribu warga Argentina guna memprotes kekerasan terkait gender setelah peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan seorang remaja putri berusia 16 tahun.

Grace Prounesti Piquet (33) seorang fotografer yang ikut unjuk rasa, mengatakan, "Di banyak tempat, ketika seorang wanita melaporkan kekerasan gender, tidak ada yang mendengarkan. Tapi, ketika seorang wanita memperlihatkan dadanya, datanglah segerombolan polisi."

Juru foto itu menuliskan di punggungnya, "Payudara bukanlah kejahatan. Memalukan."

Sejumlah pria yang mencoba menonton unjuk rasa diusir oleh para demonstran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini