Sukses

Cegah Penyusupan ISIS, PBB Minta Dunia Berbagi Data Penerbangan

ISIS disebut-sebut masih mempunyai cukup dana untuk melanjutkan pertempuran, meski daerah jajahan mereka berkurang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan politik, Jeffrey Feltman, meminta agar negara-negara di dunia berbagi informasi tentang penumpang pesawat. Upaya tersebut dilakukan sebagai bagian dari peningkatan keamanan terhadap pertumbuhan "terorisme transnasional".

Dilansir dari VOA News, Rabu, 8 Februari 2017, PBB menilai kelompok ISIS tengah memperluas wilayah yang jadi sasaran untuk diserang. Sehingga, ada kemungkinan anggotanya menyusup ke negara lain.

Feltman mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 7 Februari 2017 bahwa pendapatan dan wilayah kekuasaan kelompok ekstremis itu bertambah kecil. Kendati demikian, ISIS tetap masih mempunyai cukup dana untuk melanjutkan pertempuran.

Terlebih lagi, katanya, ISIS telah memperluas serangannya dari Suriah dan Irak ke negara-negara tetangga. Bahkan, kelompok tersebut terus menggerakkan pengikutnya di Eropa, Afrika, dan di wilayah-wilayah lain untuk melancarkan serangan.

Feltman mengatakan, jumlah orang asing yang menjadi pengikut ISIS dan meninggalkan pertempuran di Irak dan Suriah juga menjadi tantangan keamanan yang bertambah besar. Sebab, hal itu berpotensi menimbulkan risiko bagi negara asal mereka dan negara yang mereka lalui.

Sebelumnya pada pekan kedua Januari 2017, militer Irak mengklaim telah merebut kembali bagian timur Mosul dari kelompok ISIS.

Kepala unit kontra-terorisme Irak, Thalib Shaghati, mengatakan pasukannya telah menguasai tepi timur Sungai Tigris yang membelah Kota Mosul.

"Kami telah membebaskan wilayah Mosul timur," ucap Shaghati dalam konferensi pers di Bartalla yang dikutip dari BBC, Rabu, 18 Januari 2017.

Pasukan pemerintah membuat kemajuan yang cepat dengan merebut Mosul timur sejak meluncurkan serangan ofensif terbaru mereka di sana bulan lalu.

Beberapa militan ISIS dilaporkan masih bersembunyi di distrik timur laut Mosul.

Mosul adalah kota kedua terbesar Irak dan kubu terakhir ISIS di negara itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.