Sukses

Peretas ISIS Serang Situs Layanan Kesehatan Publik Inggris

Para peretas memasang foto-foto kekejaman perang Suriah di sejumlah situs yang beraliansi dengan layanan kesehatan publik Inggris.

Liputan6.com, London - Peretas yang memiliki hubungan dengan ISIS melakukan serangan kepada sejumlah situs yang beraliansi dengan National Health Service (NHS). NHS adalah layanan kesehatan publik Inggris.

Peretasan itu dikhawatirkan akan mengekspos data keamanan warga Inggris.

Dikutip dari The Independent, Rabu (8/2/2017), para hacker memasang foto-foto kekejaman perang Suriah. Diduga, kelompok peretas itu bermarkas di Afrika Utara dan berjanji akan menyerang kembali jaringan internet di Inggris sebagai akibat dari kekejaman Barat di Timur Tengah.

Itu merupakan kali pertama NHS diserang oleh kelompok yang berhubungan dengan ISIS itu. Setahun lalu, situs layanan kesehatan Inggris juga pernah diretas oleh kelompok lain.

Enam situs milik NHS diretas oleh grup yang mengaku bernama Tunisian Fallaga Team beberapa hari lalu. Salah satu situs berisi pembayaran dana pengasuhan anak, sementara dua situs lainnya rusak parah.

Atas aksi itu, ditakutkan data pasien akan bocor. Meski demikian, belum ada kemungkinan bahwa para pasien yang terdaftar di situs itu nyawanya terancam.

Serangan peretasan itu menyadarkan pemerintah Inggris agar segera membenahi jaringan siber mereka. Kini, teroris tak lagi beraksi seperti di film James Bond. Mereka cukup meretas lewat dunia maya dan kekacauan pun tercipta.

Hal itu dikemukakan oleh Ben Gummer, Kepala Menteri Kabinet Inggris.

"Tak perlu tembak-menembak, cukup serang sejumlah data sensitif besar yang dimiliki NHS dan pemerintah," kata Gummer.

Bulan lalu, mereka menyerang laman layanan kesehatan Barts Health Trust. Pusat itu lantas mewanti-wanti empat rumah sakit jaringannya agar mempersiapkan diri dari serangan virus.

Sementara itu, menurut kelompok keamanan siber, MLi Group, serangan kepada NHS memperlihatkan laman insitusi kesehatan sangat lemah.

"Kami percaya serangan kepada NHS bukan sekadar acak, tapi sengaja menargetkan institusi publik Inggris terutama kesehatan. Ini sangat mengerikan," kata Khaled Fattal dari MLi.

Sementara itu, Robert Emersen analis keamanan menambahkan, "Ancaman teroris siber kepada NHS akan menghasilkan tekanan mental lebih serius lagi. Pemerintah harusnya sadar seluruh institusinya tengah jadi sasaran."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini