Sukses

Buntut Editor Breitbart Batal Pidato, Trump Ancam UC Berkeley

Menanggapi pembatalan pidato seorang tokoh sayap kanan di UC Berkeley, Trump pun melontarkan ancaman kepada kampus bergengsi itu.

Liputan6.com, Washington, DC - Rencana Milo Yiannopoulos, seorang tokoh sayap kanan sekaligus editor senior media Breitbart, berpidato di University of California, Berkeley, (UC Berkeley) terpaksa dibatalkan setelah ribuan mahasiswa menggelar unjuk rasa yang berlangsung ricuh untuk menentang kehadirannya.

Orasi-orasi Yiannopoulos selama ini dikenal memecah belah.

Pihak universitas mengumumkan pembatalan tersebut melalui media sosial Twitter pada pukul 18.00 waktu setempat atau satu jam setelah demonstrasi berlangsung. Seluruh bangunan di lingkungan kampus ditutup selama beberapa jam dan pihak keamanan universitas meminta seluruh mahasiswa meninggalkan area tersebut karena "demonstrasi yang diwarnai kekerasan."

Area kampus kembali dibuka pada pukul 22.55 waktu setempat.

Ternyata, penolakan terhadap Yiannopoulos di UC Berkeley turut mengundang reaksi dari Presiden Donald Trump. Pada Kamis pagi waktu Washington, Trump berkicau di Twitter. Ia menyuarakan penentangannya terhadap pidato Yiannopoulos.

"Jika UC Berkeley tidak mengizinkan kebebasan berbicara dan melakukan praktik kekerasan terhadap orang-orang tidak bersalah yang memiliki pandangan berbeda -- tidak ada dana federal ?," cuit Trump menyiratkan ancamannya.

Salah seorang penasihat utama Trump, Kellyanne Conway, membandingkan demonstrasi di UC Berkeley dengan yang terjadi beberapa saat lalu di sejumlah bandara di seluruh AS pasca-kebijakan anti-imigran Trump.

"Saya bahkan tidak tahu apa yang mereka protes. Apakah kebebasan berbicara? Kedatangan seseorang di kampus yang memiliki pandangan berbeda atau yang ingin menyajikan sudut pandang alternatif?," ujar Conway ketika tampil dalam program Fox and Friends pada Kamis seperti dilansir The New York Times, Jumat, (3/2/2017).

Gavin Newsom, Gubernur California yang juga mantan Wali kota San Fransisco menanggapi cuitan Trump. Ia mengaku kaget dengan ancaman Trump yang akan mencabut pendanaan ke universitas.

"Sebagai pemimpin UC, saya terkejut dengan keinginan Anda untuk mencabut lebih dari 38.000 akses siswa ke pendidikan hanya karena tindakan segelintir orang," cuit Newsom.

Sosok Yiannopoulos sendiri, kerap melontarkan kata-kata ofensif dan mengarah pada rasialisme. Beberapa komentarnya yang kontroversial adalah ia menyebut feminisme adalah sebuah "kanker" dan menjuluki Malala Yousafzai sebagai "schoolmarmish" --guru yang ketinggalan zaman.

Pada Juli 2016 ia dilarang secara permanen menggunakan media sosial Twitter karena melakukan pelecehan rasisme dan seksual terhadap aktor film Ghostbusters, Leslie Jones.

Kedatangan Yiannopoulos di UC Berkeley atas undangan Berkeley College Republicans, sebuah kelompok mahasiswa yang ingin "mengguncang" kampus liberal dengan perspektif yang berbeda. Sebelumnya, acara ini telah mendapat penolakan dari ratusan orang.

Mereka yang menolak, bahkan telah menyurati Rektor Nicholas Dirks untuk membatalkan pidato Yiannopoulos. Namun Dirks membela hak untuk berbicara di kampus meski ia sendiri menggambarkan sosok Yiannopoulos sebagai seorang provokator

Mereka yang menolak mengutip pidato Yiannopoulos di University of Wisconsin-Milwaukee di mana pria itu menghina mahasiswa transgender.

Pihak keamanan kampus Berkeley menjelaskan demonstrasi menentang pidato Yiannopoulos itu sebagai "serangan protes besar-besaran" dan meminta siapa saja untuk menjauh dari lokasi tersebut. Kerumunan demonstran cukup lama menjalankan aksinya meski otoritas setempat telah mendesak mereka untuk membubarkan diri.

"Pihak universitas sangat menyesalkan pembatalan acara tersebut," kata seorang juru bicara, Dan Mogulof.

Mogulof menyalahkan aksi protes berujung kekerasan itu ke pihak luar yang disebutnya telah mengganggu demonstrasi damai.

"Universitas ini pada dasarnya diserang oleh lebih dari 100 orang berpakaian hitam-hitam seperti ninja yang bersenjata dan melakukan taktik paramiliter. Keterlibatan mereka sangat terencana dalam kekerasan, gangguan, dan kerusakan properti," terang Mogulof.

Lebih lanjut Mogulof menambahkan bahwa tidak ada cedera serius akibat kekerasan ini dan pihaknya masih mencermati kerusakan yang ada.

Sementara itu, melalui Facebook, Yiannopoulos pun berkomentar. Ia mengonfirmasi pembatalannya yang dipicu oleh aksi protes tersebut.

"Saya telah dievakuasi dari kampus UC Berkeley setelah aksi protes pendemo sayap kiri merobek barikade, menyalakan api, melempar batu...Tim saya dan saya aman. Namun acara telah dibatakan. Saya akan beritahu lebih banyak ketika fakta-fakta menjadi jelas. Satu hal yang pasti: (kelompok) Kiri benar-benar takut dengan kebebasan berbicara dan akan melakukan apa saja untuk membungkamnya," tulis Yiannopoulos.

Sejak tahun 2015, Yiannopoulos telah berkeliling ke sejumlah kampus sebagai bagian dari tur "Dangerous Faggot"-nya yang dinilai kerap memprovokasi lahirnya aksi protes di kalangan mahasiswa.

Di Gedung Putih sendiri, seorang mantan eksekutif Breitbart, Steve Bannon, menduduki posisi penting. Oleh Trump ia diangkat sebagai kepala strategi sekaligus penasihat senior.

Breitbart News selama ini dinilai mengusung agenda anti-kemapanan, xenophobia, dan kebencian dan disebut-sebut menjadi media paling bayak dibaca kaum konservatif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini