Sukses

Ini 8 Makhluk Pemakan Jasad Manusia

Kisah demikian terdengar menurunkan martabat manusia. Tapi, bagi pemangsa, daging adalah daging.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun selalu ada kasus-kasus hewan menyantap jasad manusia. Hal itu bukan sekedar legenda.

Ada hewan-hewan peliharaan yang kemudian menyantap jasad majikannya setelah suatu peristiwa tragedi, misalnya.

Bahkan kejadian ini juga berlangsung di tempat-tempat yang seharusnya steril, seperti di rumah sakit.

Dikutip dari Listverse.com pada Selasa (31/1/2017), semua kisah demikian terdengar menurunkan martabat manusia. Tapi, bagi pemangsa, daging adalah daging.

Berikut ini adalah 8 kejadian hewan pemangsa jasad manusia karena berbagai sebab:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Tikus Pemakan Jenazah

Tragis, Bayi Mungil Kehilangan Nyawa Dimangsa Tikus

Pada 18 Juli 2014, Donis Kennard memenangkan gugatan US$ 237 ribu terkait dengan stres emosional akibat tikus-tikus pemakan bangkai yang berkeliaran di Providence Hospital di Washington, DC.

Wanita itu adalah tenaga kerja kontrak untuk memandikan jenazah. Tapi ia malah berurusan dengan tikus-tikus yang menggigiti jasad-jasad yang sudah dimasukkan dalam kantung.

Pada 2010, ia harus dibawa ke rumah sakit karena serangan tikus setelah ia menarik ekor yang dikiranya tali pembalut wanita dari kelamin jasad. Mesin pendingin yang rusak menyebabkan tikus muncul dari tempat sampah dekat fasilitas jenazah.

Pihak pengacara Providence Hospital menyatakan mengajukan banding. Tapi, bukti yang ada mendukung klaim pelapor bahwa pihak rumah sakit memalsukan laporan untuk menutupi keadaan memprihatinkan itu selama beberapa dekade.

3 dari 9 halaman

2. Pemakan Jasad di Sungai Gangga

Sungai Gangga di India memiliki masalah dengan jasad-jasad manusia. Menurut tradisi Hindu, keselamatan datang dengan cara kremasi sepanjang sungai suci. Tapi, seringkali jasadnya tidak terbakar habis.

Keluarga yang tidak punya dana membuang jasad begitu saja ke dalam sungai. Setiap hari, ratusan jasad ditaruh di sungai, demikian juga 50 ton abu kremasi.

Pada 1980, pemerintah India mencari cara mengatasi masalah itu dengan menebarkan kura-kura pemakan bangkai, Trionyx gangeticus, yang kerap dikenal mengerubungi jasad kremasi. Investasi 25 ribu makhluk tersebut bernilai sekitar US$ 32 juta.

Kura-kura itu dibesarkan dengan umpan ikan mati agar mereka tidak mencoba mencicipi yang masih hidup. Kira-kira 10 kura-kura dapat melahap jasad manusia menjadi tulang-belulang dalam waktu 2 hari.

Namun demikian, salah urus dan korupsi mengganggu rencana itu sejak awal. Tidak ada yang memantau kura-kura itu sehingga mereka ditangkapi hingga habis.

4 dari 9 halaman

3. Kerumunan Anjing Peliharaan

(Sumber rottweilerlife.com)

Pada November 2015, pihak berwenang negara bagian Arkansas mendapati hampir 50 anjing ganas pemakan jasad yang sedang menjaga kudapan mereka, yaitu jasad manusia bekas pemilik mereka.

Ketika tiba di sana, pihak berwenang tidak bisa mendekati trailer tempat tinggal korban. Pengawas satwa Reta Tharpe terpaksa menembak mati 9 anjing supaya bisa mencapai jasad wanita berusia 65 tahun yang meninggal karena mengidap hepatitis C.

Karena tidak banyak pilihan, 46 anjing peliharaan itu akhirnya mencari makanan yang ada, yaitu jasad bekas pemilik yang semasa hidupnya pernah berurusan hukum terkait peliharaan segerombolan besar anjing.

Ancaman sesungguhnya adalah kalau anjing-anjing itu mulai berkeliaran ke rumah-rumah di sekitarnya. Anjing-anjing itu harus ditolong atau diselamatkan. Pada akhirnya, 27 anjing harus ditembak mati.

5 dari 9 halaman

4. Buaya Penyantap Jasad

Ilustrasi buaya (Wikipedia)

Pada Mei 2016, polisi negara bagian Florida menemukan sepasang buaya --besar dan kecil--sedang menyantap jasad manusia di tepian Everglades setelah seorang nelayan mengadu kepada pihak berwenang.

Jasad-jasad itu "sepertinya sudah ada di kanal untuk kurun waktu yang cukup lama", tapi tidak bisa ditentukan jenis kelaminnya. Buaya-buaya itu telah menghabiskan bagian tengah mayat tersebut.

Menurut Kapten David Eagle dari Kepolisian Davie, petugas “memandangnya sebagai pembunuhan hingga terbukti tidak demikian.”

Mayat itu dibawa pergi dari kanal sekitar pukul 22.00 malam dengan bantuan tim penyelam, sementara para petugas bersiap dengan senjata AR-15 untuk berjaga-jaga.

Menurut juru bicara Komisi Perikanan dan Alam Liar Florida, terlalu dini untuk menyimpulkan apakah buaya-buaya itu memang pembunuhnya, atau sekedar menyantap jasad yang sudah tewas sebelumnya.

6 dari 9 halaman

5. Pria Lumpuh Menjadi Mayat Hidup

Saat ia tidur, diyakini ada lalat masuk ke kamarnya dan bertelur.

Pada 30 Desember 2015, pihak berwenang menemukan seorang lumpuh yang terlantar menjadi mayat hidup yang sedang disantap belatung. Polisi di Concord mendapat laporan adanya pria berusia 36 tahun yang kesulitan bernapas.

Ketika tiba di tempat kejadian, mereka mendapati Mark Fulgham berbaring di rangjang sedang menimpa tinjanya sendiri dan dikerumuni kecoak, lalat-lalat mati di langit-langit, dan dengan busuk menyengat.

Menurut pihak berwenang, apartemen itu tidak layak huni. Pria itu tidak bisa bicara atau bernafas dan belatung-belatung menempel di lecet-lecet sekujur tubuhnya. Ia pun meninggal dunia.

Polisi mendakwa Dormanicia Lawson (37), istri korban, dengan kelalaian yang menyebabkan kematian dan penyesahan anak. Menurut laporan, wanita itu tinggal bersama suaminya dan dua putra pengidap autisme parah berusia 11 dan 19 tahun.

Dalam peradilan, Lawson mengaku dirinya "lelah dan stres."

7 dari 9 halaman

6. Kucing Peliharaan yang Kelaparan

Kucing dan anjing ini bisa memohon minta makan ketika lapar.

Pada Agustus 2013, polisi mengungkapkan bahwa beberapa kucing peliharaan Janet Veal di Inggris telah menggerogoti jasad wanita itu yang telah tergeletak dalam dapur rumah selama beberapa minggu.

Para tetangga mengadu kepada pihak berwajib setelah mengamati kotak pos Janet Veal yang berlimpah surat.

Setelah memanjat dan masuk melalui jendela tak terkunci di lantai dua, polisi menemukan rumah yang jorok, kurang udara, dan dipenuhi sampah. Ada beberapa mayat hewan peliharaan, termasuk 1 kucing dan 1 anjing. Ada juga beberapa kucing yang masih hidup.

Jasad yang telah kehilangan beberapa bagian tubuh itu telah terurai sehingga menyulitkan penyebab kematian.

Ahli patologi Dr. Vipul Foria berpendapat bahwa kematian mungki disebabkan oleh bronkhitis. Korban sendiri telah berpisah dari suaminya selema lebih dari 1 tahun dan kemungkinan besar meninggal karena penyakit paru tersebut.

8 dari 9 halaman

7. Salah Komunikasi

Seorang pria yang dinyatakan meninggal setelah ditabrak mobil, tiba-tiba hidup kembali. Pria tersebut mengetuk lemari es kamar jenazah.

Pada Desember 2016, kerumunan anjing liar menyantap jasad turis wanita di luar ruang jenasah Bihar Hospital, India.

Menurut pihak berwenang, Pema Choden (53), ditabrak oleh truk berkecepatan tinggi di Begusarai. Saat kematiannya, Choden sedang menuju ke Bodh Gaya untuk menghadiri festival yang dihadiri Dalai Lama.

Esok harinya, kerumunan anjing liar terlihat sedang menyantap bagian-bagian tubuh wanita dari Buthan itu.

Sebenarnya polisi mengirim jasad ke rumah sakit untuk pemeriksaan post-mortem, tapi tidak jelas kejadianya sesudah itu, karena "Pihak berwenang di rumah sakit meninggalkan jasadnya di udara terbuka, di luar kamar jenazah, sehingga beberapa anjing liar menyantap beberapa bagian tubuhnya."

Menurut tudingan kepala dinas kesehatan Harinarain Singh, polisi tidak mengabari kedatangan jenasah dan menaruh begitu saja jasad Choden di luar kamar post-mortem.

9 dari 9 halaman

8. Kejutan Hiu Macan

5 Mitos Mengenai Hiu yang Ternyata Hoax (sharkopedia.discovery.com)

Pada November 2014, seorang nelayan Filipina bernama Bodoy Gorgod (48) menangkap hiu macan di antara Camiguin dan Pulau Bohol. Ternyata ada kepala manusia yang di dalam lambung hiu. Kepala itu sudah setengah dicerna.

Karena amat jijik, ia meninggalkan hasil tangkapannya, kecuali rahang dan sirip. Berdasarkan ukuran gigi hiu, penyelam Jake Miranda menduga hiu itu berukuran 3,6 meter dengan berat 660 kilogram, tapi identitas korban tetap tidak ketahuan.

Ada yang menduga bahwa korban mungkin salah satu penumpang yang hilang dari feri MV Maharlika 2 yang tenggelam September sebelumnya. Saat itu masih ada 2 penumpang pria yang hilang.

Perry Santillana, istri nelayan tersebut, bersikeras membuang rahang hiu karena merasa arwah korban akan menghantui mereka. Hiu macan bukan salah satu satwa dilindungi di Filipina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini