Sukses

Video Terakhir WNI Endah Sebelum Kecelakaan Pesawat di Perth

Belakangan beredar di media sosial video terakhir WNI Endah sebelum ajal menjemput di pesawat.

Liputan6.com, Perth - Kamis 26 Januari 2017, seorang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan menjadi korban kecelakaan pesawat di Perth, Australia. Kejadian nahas itu disaksikan sekitar 60 ribu orang menyusul perayaan Australian Day yang tengah berlangsung.

Belakangan beredar di media sosial video terakhir WNI Endah sebelum ajal menjemput di pesawat.

Video yang salah satunya dimuat Daily Mail dan dikutip Senin (30/1/2017), diambil dari unggahan Endah di Instagram. Dalam tayangan tersebut, terlihat ia tengah bercakap-cakap di kokpit beberapa saat sebelum tragedi di Swan River, Perth yang merenggut nyawanya dan sang suami.

"Wish me luck," ucap Endah dalam bahasa Inggris.

Rekaman itu menunjukkan wanita berusia 30 tahun itu tengah bersiap ikut serta dalam airshow Australia Day.

"Kami berada di Perth dan siap untuk ikut Skyworks hari ini. Selamat Hari Australia," kata Endah dalam bahasa Inggris, yang dalam video itu mengenakan tube top berwarna putih.

Berikut ini cuplikannya:

Pasangan Endah dan Peter meninggal tak lama setelah pesawat amfibi Grumman G-73 Mallard 1948 menghantam Sungai Swan. Puing-puingnya dievakuasi 2 hari setelahnya pada Sabtu 28 Januari.

WNI Endah diketahui bekerja dengan Peter yang memiliki 3 anak, sebagai manajer investor dan public relations di Cokal, perusahaan batu bara asal Australia yang beroperasi di Indonesia, Tanzania, dan Mozambik.

Sebelumnya, ia juga pernah menjadi model dan MC di Indonesia. Kariernya di dunia hiburan dimulai saat ia menyabet gelar runner-up I Putri Banten 2008.

Dari profil LinkedIn-nya disebutkan jika Endah adalah lulusan S-2 Magister Manajemen di Universitas Indonusa Esa Unggul.

Dalam postingan Facebook terakhir pada bulan Juni, ia menyatakan dirinya memiliki hidup yang bahagia.

"Saya memiliki kehidupan, teman-teman yang hebat, dan cinta yang besar... Hanya sempurna," tulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.