Sukses

Dampak Perintah Trump, Dokter Asal Inggris Dilarang Masuk AS

Dokter hewan pemegang paspor Iran terkatung-katung di Costa Rica karena untuk kembali ke Inggris harus lewati AS.

Liputan6.com, San Jose - Seorang dokter hewan asal Glasgow, Inggris, terancam tak bisa masuk bandara Amerika Serikat. Hal itu merupakan dampak dari perintah eksekutif Donald Trump tentang imigrasi dan larangan 7 negara muslim masuk AS.

Hamaseh Tayari, pemegang paspor Iran, akan bersiap pulang ke Inggris dari liburannya di Costa Rica. Namun, pesawatnya mengharuskan transit di New York.

Namun, agen perjalanannya memberi tahu, ia tak bisa terbang ke AS karena perintah eksekutif Donald Trump itu.

Presiden Amerika Serikat yang baru itu mengatakan dirinya akan mengupayakan segala cara untuk menjauhkan radikal teroris jauh dari AS.

Iran adalah salah satu negara muslim yang dilaran masuk ke AS, bersama dengan Suriah, Libya, Yaman, Irak, Somalia dan Sudan.

Berbicara di bandara San Jose, Costa Rica, Dr Tayari yang juga bekerja untuk University of Glasgow mengatakan, "Kami tiba di bandara ini pukul lima pagi untuk check in melanjutkan penerbangan ke New York. Dari New York baru ke Glasglow."

"Petugas di meja check-in mengatakan saya tak bisa naik ke pesawat kerena peraturan itu," lanjut Tayari seperti dikutip dari BBC, Minggu (29/1/2017).

"Untungnya, penerbangan ini sangat membantu kami. Kamis sedang dicarikan penerbangan alternatif. Ini bukan salah mereka, tapi hal konyol yang terjadi di luar kendali kita semua," ujar dokter hewan itu.

Dampak Perintah Trump, Dokter  Asal Inggris Dilarang Masuk AS (BBC)

Dr Tayari besar dan belajar di Italia. Ia lulus jadi dokter hewan pada 2012. Tayari juga lulus PhD dari University of Pisa lalu pindah ke Glasglow untuk melanjutkan studinya.

"Saya masih warga negara Iran, karena tak pernah terpikirkan untuk mengubahnya," ucap Tayari.

"Saya tak pernah mendapat masalah seperti ini, dan di paspor saya tertera bahwa saya memiliki visa transit reguler ke AS. Tapi mereka mengatakan, visa itu tak lagi berlaku."

Tayari berusaha mencari rute alternatif. Tapi tak ada penerbangan langsung dari Costa Rica ke Inggris.

Namun, Dr tayari berkata, karena paspornya, "terbang melalui Kuba, Panama, Meksiko, semua tempat-tempat lain, saya memerlukan visa".

"Satu-satunya hal yang saya temukan adalah penerbangan langsung dari San Jose di Costa Rica ke Madrid."

Pemesanan penerbangan itu dan koneksi seterusnya ke London dan Glasgow mengharuskan ia keluar uang sebesar 2.600 pound sterling untuknya dan kekasihnya.

Perempuan itu menggambarkan sebagai "semua uang kami untuk beberapa bulan ke depan".

Dia mengatakan: "Saya tidak tahu bagaimana kami akan mampu untuk membayar sewa, tagihan, dan makanan," menambahkan bahwa situasi telah membuatnya "benar-benar terkejut".

"Saya pikir mungkin saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya mencoba untuk bertanya lagi, apakah saya mengerti dengan benar.

"Setelah itu, saya benar-benar marah. Dan, sedikit takut."

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.